6 Benda Sehari-hari yang Berisko Tinggi Menularkan Virus Corona menurut Studi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 22 Oktober 2020 19:45 WIB

Ilustrasi aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Selain ditularkan langsung dari manusia ke manusia atau melalui udara, virus corona juga berisiko berpindah melalui benda-benda yang dipakai sehari-hari.

Penelitian di Australia baru-baru ini membuktikan bahwa pengetahuan tentang penularan virus ini masih sangat minim. Virus penyebab COVID-19 ini berpotensi menularkan selama berminggu-minggu dalam suhu sedang.

Karena itu, ada kemungkinan bahwa benda-benda yang Anda sentuh sehari-hari dapat meningkatkan risiko tertular COVID-19. Beberapa permukaan benda bahkan berisiko lebih tinggi daripada yang lain, menurut studi itu.

Dilansir dari Times of India, Kamis, 22 Oktober 2020, berikut benda-benda yang memiliki risiko tinggi menyebarkan virus corona dalam kehidupan sehari-hari.

1. Jendela kendaraan umum

Transportasi umum seperti metro, bus terbuka, maupun kereta rel listrik sudah beroperasi lagi. Karena banyak disentuh orang, beberapa bagian kendaraan umum seperti jendela berisiko menjadi tempat virus hinggap.

Hal yang sama berlaku untuk penerbangan. Meskipun norma jarak sosial diikuti, tiang dan jendela yang terbuat dari baja, kaca, dan bahan serupa, dapat menjadi tempat yang baik bagi virus untuk berkembang biak di lingkungan bersuhu sedang. Permukaan ini juga disentuh oleh pengguna kendaraan lain, yang meningkatkan risikonya. Oleh karena itu, selalu waspada saat bepergian dengan transportasi umum.

Advertising
Advertising

2. Uang kertas

Sebuah studi baru-baru ini oleh fasilitas laboratorium penelitian yang berbasis di Australia menunjukkan bahwa virus corona berpotensi berkembang di uang kertas hingga 28 hari dalam suhu 20 derajat. Seberapa banyak uang itu beredar di tangan orang-orang?

Perlu dicatat bahwa penggunaan uang kertas telah banyak diperdebatkan sejak pandemi dimulai. Orang-orang menyarankan penggunaan fasilitas pembayaran tanpa kontak dan kartu plastik lainnya.

3. Layar ponsel

Layar ponsel bisa menjadi pembawa infeksi bakteri, virus, dan banyak kuman lainnya. Sebab, tangan setelah menyentuh banyak benda, termasuk toilet, akan memegang permukaan ponsel. Karenanya, berhati-hatilah membersihkan permukaannya. Bahaya yang sama dapat meluas ke peralatan lain seperti tablet, komputer, dan layar lainnya juga.

4. Ruang tunggu rumah sakit

Rumah sakit memiliki norma pembersihan dan sanitasi yang ketat, terutama pada saat pandemi. Namun, satu tempat yang paling tidak aman adalah ruang tunggu rumah sakit. Pikirkan, berapa kali pengunjung memadati ruangan, datang dari luar atau keluar, dan membawa kuman bersama mereka.

Karenanya, mengunjungi rumah sakit sekarang mungkin bukan pilihan terbaik. Jika harus pergi, bawa semua perlengkapan, mulai dari masker wajah, pelindung wajah, pembersih tangan atau hand sanitizer, dan kalau perlu sarung tangan.

5. Tombol ATM

ATM diperlukan untuk menarik uang tunai. Bilik kecil itu bisa menjadi tempat kuman. Tombol-tombol, layar kaca hingga lingkungan tertutup, ATM bisa menjadi tempat yang berisiko untuk dikunjungi selama pandemi COVID-19. Paling baik jika Anda membatasi kunjungan yang tidak diperlukan dan memilih melakukan transaksi online untuk mencegah risiko. Jika harus mengunjunginya, pastikan Anda mencuci tangan secara menyeluruh dan tetap mengenakan masker.

6. Peralatan stainless steel di dapur

Virus corona mungkin tidak dapat bertahan dalam panas tinggi, tetapi peralatan baja yang sering Anda gunakan dapat menjadi tempat berkembang biak mudah bagi kuman, termasuk SARS-COV-2. Setelah uang kertas, baja tahan karat seperti stainless steel menjadi tempat paling menular kedua untuk virus corona untuk bertahan dan menyebar dengan cepat. Jika memiliki banyak peralatan dan penyimpanan stainless di rumah, permukaan meja dapur, peralatan, dan permukaan mungkin perlu sering dibersihkan secara menyeluruh.

Untuk mencegah penularan, pastikan melakukan pembersihan menyeluruh dan sanitasi secara berkala agar risiko COVID-19 lebih kecil. Selain itu, jika kembali setelah keluar rumah, bersihkan semua kuman yang mungkin Anda bawa pulang. Pastikan rumah memiliki sistem ventilasi yang baik agar sinar matahari dapat masuk.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya