Efek Intermittent Fasting bagi Wanita, dari Pembakaran Lemak hingga Kesuburan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 17 Oktober 2020 08:46 WIB

Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Diet puasa berselang atau intermittent fasting jadi salah satu diet paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Diet tersebut tidak hanya membantu mereka menurunkan berat badan tetapi juga membantu mengatur kadar gula darah.

Puasa intermiten diterapkan dengan waktu bergantian antara periode makan dan puasa. Fokusnya adalah pada waktu, bukan jenis makanannya. Diet ini membatasi makan Anda pada jendela waktu tertentu setiap hari. Metode puasa intermiten yang paling populer adalah 16: 8, artinya Anda berpuasa selama 16 jam, biasanya dari malam hingga siang hari berikutnya.

Manfaat puasa berselang tergantung pada jenis puasa yang Anda ikuti, durasinya dan bahkan mungkin jenis kelamin.

Berikut perbedaan efek intermittent fasting pada wanita, seperti dilansir Times of India, Jumat, 16 Oktober 2020.

1. Wanita mungkin bereaksi lebih cepat

Advertising
Advertising

Wanita mungkin mengamati efek puasa lebih cepat daripada pria. Saat berpuasa, Anda mulai membakar lemak, bukan glukosa, untuk energi.

Wanita mulai membakar lemak ini lebih cepat daripada pria saat mengikuti puasa intermiten. Ada lebih banyak lemak yang terlihat di aliran darah wanita dibandingkan pria yang untuk jangka waktu yang sama.

Ini menunjukkan bahwa wanita dapat melihat hasil dengan jendela puasa yang lebih pendek. Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk melihat apakah perempuan bisa melakukan puasa dengan durasi puasa yang lebih pendek tapi hasil yang optimal.

2. Penurunan berat badan

Kebanyakan metode puasa intermiten tidak membatasi apa yang dapat dimakan selama jendela makan. Sebuah studi yang diterbitkan pada 2019 di Obesity menemukan bahwa wanita gemuk kehilangan lebih banyak berat badan dengan mengikuti puasa intermiten bersamaan dengan diet ketat.

3. Resistensi insulin

Saat mengikuti intermittent fasting, banyak orang telah merasakan peningkatan resistensi insulin. Tetapi wanita mungkin tidak merasakan peningkatan yang sama dengan pria. Penelitian sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak merespons insulin dengan baik dan tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi. Akibatnya, pankreas menghasilkan lebih banyak insulin, membuat kadar gula darah naik.

4. Kesuburan

Satu penelitian menemukan bahwa puasa ini tidak mempengaruhi kadar hormon pada wanita pramenopause. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan pada wanita Muslim yang berpuasa dari subuh hingga senja selama 30 hari selama Ramadan menunjukkan bahwa ada beberapa penyimpangan dalam siklus menstruasi wanita yang berpuasa.

Mereka mungkin mengalami aliran yang lebih deras dari biasanya atau siklus menstruasi lebih rapat. Siklus haid yang tidak teratur seperti yang kita ketahui bisa mempengaruhi kesuburan seorang wanita.

Tidak setiap wanita bisa mencoba intermittent fasting, terutama jika Anda sedang hamil atau menyusui. Puasa dapat membatasi nutrisi yang dibutuhkan ibu dan bayi. Selain itu, diet ini tidak dianjurkan untuk wanita dengan gangguan makan. Jika berencana untuk mengikuti puasa intermiten, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

10 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

16 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

19 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

22 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

25 hari lalu

Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

25 hari lalu

Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

27 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

27 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya