Selain SADARI, Pemeriksaan Gen BRCA 1 dan 2 Bisa Cegah Kanker Payudara

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Sabtu, 10 Oktober 2020 21:10 WIB

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemeriksaan gen BRCA (breast cancer gene/gen kanker payudara) 1 atau 2 bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah sekaligus mendeteksi risiko seseorang terkena kanker payudara, jika ada riwayat kanker serupa di keluarganya.

Hal itu dikatakan dokter spesialis bedah onkologi di RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo, Sonar Soni Panigoro. Dia mengatakan, kedua gen tersebut cukup berperan dalam kanker payudara.

"Selain itu ada gen-gen lain yang diteliti kemungkinan hubungannya. Sayangnya, yang bisa dideteksi BRCA 1 dan 2 ini hanya 5-10 persen, jadi ada faktor lainnya," kata dia dalam webinar bulan kesadaran kanker payudara 2020, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Sebelum pemeriksaan gen, seseorang bisa menjalani skrining melalui konseling genetik untuk memperkirakan risiko terkena kanker payudara. Jika dia diketahui berisiko tinggi maka dia dianjurkan melakukan pemeriksaan genetik BRCA 1 dan 2.

"Jika ada sifat (mutasi) BRCA 1 atau 2, maka 85 persen (bisa) terjadi kanker, jadi lakukan pemeriksaan skrining rutin dimulai dari usia 25 tahun," kata Sonar.

Mutasi tertentu gen BRCA bisa menyebabkan sel-sel membelah diri, berubah secara cepat dan bisa menyebabkan kanker. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), semua wanita memiliki gen BRCA1 dan BRCA2, tetapi hanya beberapa wanita yang mengalami mutasi pada gen tersebut.

Jika ibu atau ayah Anda memiliki mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, Anda berpeluang 50 persen untuk memiliki mutasi gen yang sama.

Lalu, apakah pemeriksaan gen ini sudah tersedia di Indonesia? Sonar mengiyakan, namun menurut dia masih relatif mahal.

"Pemeriksaan BRCA 1 dan 2 di Indonesia sudah ada tetapi masih mahal, hampir Rp7 jutaan. Ini jadi pemikiran kami untuk ke depan bagaimana menekan pemeriksaan bisa lebih murah," tutur dia.

Selain itu, pemeriksaan gen, dokter juga menyarankan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan, pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) setiap 6 bulan, mamografi dan USG setiap tahun dan MRI payudara untuk mereka yang berusia lebih muda dari 25 tahun.

Tak melulu gen

Sonar menuturkan, tak hanya gen yang bisa menyebabkan seseorang terkena kanker payudara, tetapi juga faktor lingkungan dan ini berkontribusi sebesar 95 persen pada kejadian kanker.

Sebesar 30-35 persen di antaranya akibat diet tak sehat, laku 10-20 persen karena obesitas, 15-20 persen akibat infeksi, 25-30 persen karena rokok dan 4-6 persen akibat minuman beralkohol. Sementara sisanya, 10-15 persen karena faktor lainnya.

Selain itu, jenis kelamin perempuan, tidak menikah, menopause terlambat (lebih dari 55 tahun), pernah menjalani operasi tumor jinak payudara, ada riwayat kanker payudara, mendapatkan terapi hormonal yang lama juga bisa menjadi faktor risiko.

Menurut Sonar, kejadian kanker payudara termuda di Indonesia saat ini pernah dialami seseorang berusia 17 tahun. Sementara pada mereka yang di bawah 20 tahun tergolong jarang.

"Mulai 30 tahun ke atas bisa 5 persen (angka kasusnya)," demikian kata dia.

Berita terkait

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

6 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

7 hari lalu

Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

15 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

26 hari lalu

Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?

Baca Selengkapnya

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

29 hari lalu

6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

30 hari lalu

Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

36 hari lalu

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

37 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

37 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya

Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

38 hari lalu

Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya