TEMPO.CO, Jakarta - Katy Perry kembali menjadi juri American Idol setelah melahirkan putrinya, Daisy Dove. Penyanyi wanita berusia 35 tahun itu kembali ke lokasi syuting pada Rabu, 7 Oktober 2020. Dia mengenakan busana motif sapi rancangan Christian Siriano.

Melansir laman US Magazine, busananya terdiri dari atasan peplum lengan puff, dengan celana panjang skinny. Katy Perry juga menggunakan aksesori berupa topi, anting-anting, sarung tangan tanpa jari, dan sepatu berujung runcing, semuanya dalam motif hitam-putih yang sama.

"Mother milks kembali bekerja di American Idol," tulis Katy Perry dalam unggahannya di Instagram. "Apresiasi untuk Christian Siriano untuk gaun yang dibuat khusus ini yang luar biasa."

Sebagai ibu baru yang mulai kembali bekerja, Katy Perry mengaku bahagia. "Hidupku terasa sangat penuh dan utuh," ujarnya. Dia merasa sangat bersyukur masih diberikan kesempatan sehingga bisa terus menginspirasi orang lain untuk mengjear impian mereka, seperti dilansir dari laman People. Dia juga mengungkapkan Orlando turut membantu mengasuh putrinya.

"Sedikit sulit dalam beberapa hari pertama ini dan tidak bisa berada di sana," kata Perry. "Tapi Ayah melakukan pekerjaan dengan baik. Ayah telah turun tangan. Saya telah melihat dengan bayi baru lahir saya telah melihatnya dengan botol, saya telah melihat semua gambar. Semuanya baik-baik saja."

Penyanyi "Smile" itu mengatakan kepada ET bahwa kembali bekerja adalah "luar biasa," mengatakan bahwa dia merasa "sangat bersyukur atas kesempatan ini dan untuk pekerjaan ini, dan untuk dapat terus menginspirasi orang lain untuk mengejar impian mereka."

Pelantun "Fireworks" itu menyambut anak pertamanya dengan tunangan Orlando Bloom pada 26 Agustus. Saat mengumumkan kelahirannya, keduanya berbagi kabar melalui UNICEF. Pasangan ini menyadari proses persalinan putri mereka berjalan lanca. Mereka merasa beruntung, sebab masyarakat di seluruh dunia masih mengalami kekurangan petugas kesehatan dan setiap sebelas detik seorang wanita hamil atau bayi baru lahir meninggal, kebanyakan karena sebab yang dapat dicegah.

"Sejak COVID-19, banyak bayi baru lahir yang berisiko karena kurangnya akses ke air, sabun, vaksin, dan obat-obatan yang mencegah penyakit. Sebagai orang tua dari bayi yang baru lahir, ini menghancurkan hati kami, karena kami berempati dengan orang tua yang berjuang sekarang lebih dari sebelumnya," ujarnya.