Bulan Kanker Payudara, Ini Alasan Perempuan Enggan Deteksi Dini

Editor

Mila Novita

Rabu, 7 Oktober 2020 14:25 WIB

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling banyak pengidapnya di Indonesia. Tingkat kematiannya pun berada di urutan nomor dua, setelah kanker paru. Padahal sebenarnya kanker payudara dapat disembuhkan dengan syarat, datang ke dokter sejak stadium awal dan tidak menunda pemeriksaan dan pengobatan.

Menurut dokter spesialis onkologi Walta Gautama terdapat banyak penyebab perempuan menunda pemeriksaan dan pengobatan kanker payudara. Tetapi, yang paling banyak adalah perasaan takut.

"Perempuan menunda untuk periksa kelainan payudara sebagian besar karena takut banyak hal, takut diagnostik, takut jalani pengobatan, takut dioperasi, takut ini yang mendominasi," tuturnya dalam virtual sosialisasi deteksi kanker payudara untuk wilayah Indonesia Tengah oleh Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Selasa, 6 Oktober 2020.

Walta juga menyebut, bahkan ada sebuah jurnal yang memaparkan sebagian besar perempuan takut operasi kanker payudara. Sementara perempuan yang menolak pembedahan berisiko dua kali lebih besar meninggal karena kanker ketimbang mereka yang mau dioperasi.

"Takut pengobatan karena katanya kemoterapi itu obat sintetik, membahayakan ginjal, berbahaya untuk sel normal. Padahal itu karena obatnya menghantam sel yang cepat membelah seperti rambut, area mulut makanya ada sariawan," jelasnya.

Advertising
Advertising

Padahal apabila tidak menerima pengobatan, kondisinya bisa bertambah buruk. Berbeda dengan penyakit jantung atau diabetes, pasien kanker payudara apabila tidak menjalankan pengobatan maka stadium kankernya bisa naik dan terapi yang dilakukan pun harus bertambah.

"Ada penelitian, angka survival lima tahun untuk stadium 3 dan 4 kalau tanpa medis hanya 46,2 persen saja yang mampu bertahan. Kalau ia menjalankan terapi medis hingga 84,7 persen yang bertahan hidup hingga lima tahun. Jadi ketakutan pada kemoterapi itu sebenarnya tidak berdasar," ungkap Walta.

Salah satu yang menjadi tantangan juga adanya tawaran dari terapi alternatif, mengingat masih ada beberapa daerah yang memiliki kepercayaan tertentu terhadap pengobatan sehingga mengakibatkan seseorang terlambat berobat.

Tetapi alternatif tersebut biasanya memberikan janji-janji yang bisa menjawab ketakutan perempuan, seperti mereka yang takut operasi, takut hilang payudaranya, takut terapi dan seakan yang dilakukannya telah berhasil.

"Terus ada juga obat yang bisa untuk semua kanker, seperti leukemia, prostat dan itu harganya gak murah," katanya.

Untuk itu, Walta menyarankan agar masyarakat memperbanyak pengetahuan mengenai kanker agar tidak takut.

Cari tahu lebih lanjut mengenai faktor risiko, gejala dan terapi pengobatan kanker seperti apa pada sumber yang terpercaya agar tidak mendapatkan informasi yang salah.

Berita terkait

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

2 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

8 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

9 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

9 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

14 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

15 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

18 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya