Desainer Kenzo Takada Meninggal karena Komplikasi Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 5 Oktober 2020 05:05 WIB

Kenzo Takada, pendiri brand fashion Kenzo, meninggal pada Ahad, 4 Oktober 2020. (Instagram/@kenzotakada_official)

TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Jepang Kenzo Takada, pendiri brand Kenzo, meninggal di usia 81 tahun karena komplikasi virus corona. Ia mengembuskan napas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Paris, saat pagelaran Paris Fashion Week tengah berlangsung.

Kabar kematian Kenzo Takada disampaikan juru bicaranya kepada media Prancis pada Ahad, 4 Oktober 2020.

"Dengan kesedihan yang luar biasa, merek K-3 mengumumkan kehilangan direktur artistik kenamaannya, Kenzo Takada. Desainer terkenal dunia itu meninggal dunia pada 4 Oktober 2020 karena komplikasi terkait Covid-19 pada usia 81 tahun di Rumah Sakit Amerika, di Neuilly-sur-Seine, Prancis,” demikian bunyi pernyataan itu.

Kenzo dikenal sebagai desainer Jepang pertama yang sukses berkarier di Paris. Dia menekankan kecintaannya pada grafis dan motif bunga besar. Setelah hampir 30 tahun berkarier di Prancis, ia menjual rumah mode ke LVMH, perusahaan yang menaungi merek fashion besar termasuk Dior dan Louis Vuitton, pada 1993. Dia pensiun dari dunia mode enam tahun kemudian.

Namanya kembali terdengar setelah meluncurkan merek interior dan peralatan rumah tangga Januari lalu. Langkah ini dilakukan lebih dari 50 tahun setelah dia pertama kali meluncurkan Jungle Jam, yang kemudian dikenal sebagai Kenzo.

Advertising
Advertising

Lahir 27 Februari 1939, di Himeji dekat Osaka, dari orang tua yang mengelola hotel, Kenzo sangat menyukai fashion sejak kecil. Dia membaca majalah mode saudara perempuannya dan tertarik pada menggambar dan menjahit. Pada tahun 1958, setelah kematian ayahnya, ia mendaftar di perguruan tinggi mode Bunka di Tokyo, salah satu sekolah pertama yang menerima siswa laki-laki.

Setelah lulus dia bekerja mendesain pakaian wanita untuk sebuah department store. Kenzo muda terinspirasi oleh perancang busana Prancis, Yves Saint Laurent, minat yang didorong oleh gurunya di Bunka yang pernah belajar di Paris.

Pada 1965 ia meninggalkan Jepang dengan perahu melalui Hong Kong, Vietnam, dan India, tiba di pelabuhan Marseille, Prancis. Dari situlah dia ke Paris, awalnya hanya untuk berkunjung. Tapi akhirnya memberanikan diri tinggal di kota fashion itu.

Dia tidak mengenal siapa pun di Ibu Kota Prancis itu, hanya berbicara sedikit bahasa Prancis, dan hampir tidak punya uang.

Dia memproduksi koleksi pertamanya di butik kecil di Galerie Vivienne dari kain murah dari pasar Montmartre. Koleksi pertamanya diluncurkan pada 1970. Kemudian dia mendirikan rumah desainnya sendiri di Place des Victoires pada 1976. Koleksi pakaian siap pakai pria pertamanya adalah pada tahun 1983 dan parfum pertamanya, Kenzo Kenzo, mulai dijual pada tahun 1988.

Dia pensiun dari fashion pada tahun 1999 untuk berkonsentrasi memproduksi desain artistik. Pada 2016, ia diangkat menjadi ksatria Legion of Honour. Pada tahun 2019 dibujuk kembali mendesain fashion untuk membuat kostum produksi Madame Butterfly di Yayasan Tokyo Nikikai Opera Foundation.

PEOPLE | CNN | THE GUARDIAN

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

10 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

16 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

19 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

1 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya