Biden Beauty, Merek Kecantikan untuk Mendukung Joe Biden - Kamala Harris

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 3 Oktober 2020 09:50 WIB

Salah satu koleksi merek kecantikan Biden Beauty. Instagram.com/@bidenbeauty

TEMPO.CO, Jakarta - Kecantikan dan politik sering kali saling terkait, baik atau buruk. Misalnya gerakan memberdayakan tindakan seperti Elizabeth Arden yang memberikan lipstik merah kami ke hak pilih pada tahun 1912. Sekarang, sekelompok orang dalam kecantikan anonim menggunakan koneksi tersebut untuk mengumpulkan dana bagi calon presiden Amerika Serikat Joe Biden dan calon wakil presiden Kamala Harris dengan peluncuran Biden Beauty.

"Kecantikan selalu bersifat politis," kata juru bicara anomim dari merek itu seperti dilansir dari laman Marie Claire. “Dari dulu hingga sekarang, semua orang telah berpartisipasi dalam mempercantik sebagai tindakan pembangkangan. Kami sangat bersemangat untuk menyampaikan pesan bahwa negara ini hanya diperkuat oleh keragaman penduduknya. Kami berharap semua suara yang kurang terwakili dari semua lapisan masyarakat merasa disambut di bangsa ini."

Masih menurut keterangan merek itu, kecantikan memiliki kemampuan untuk menyatukan dan tujuan BIDEN Beauty adalah untuk mewakili semua orang. "Kami berharap produk ini membuat konstituen merasa lebih berdaya dan tidak sendirian,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Saat ini, hanya satu produk kosmetik yang tersedia untuk dibeli — Biden Beat, spons blender dua sisi yang dibuat untuk mengoleskan alas bedak, concealer, dan bronzer dengan harga USD 20,20 atau sekitar Rp 300 ribu. Sweatshirt dan tas jinjing yang bertuliskan "America is Beautiful" juga tersedia.

Namun bagi mereka yang mencari demokrasi wajah penuh, ada Glow High Kamala Highlighting Stick dan serum Biden Bounce Hyaluronic Acid akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang. Tepat pada waktunya untuk debat yang akan datang.

Meskipun tidak secara resmi terkait dengan kampanye Joe Biden, semua penjualan dari BidenBeauty.com akan digunakan untuk mendukung Biden Victory Fund, di mana para pendukung dapat berkontribusi langsung ke kampanye kandidat. Dan sementara merek tersebut ditujukan untuk siapa saja yang memilih warna biru, para pendirinya berfokus pada menarik perhatian Gen Z, demografis yang berhasil dalam pemilu mendatang. Rilis merek tersebut mengutip penelitian yang memproyeksikan satu dari sepuluh pemilih yang memenuhi syarat akan mewakili Gen Z, sekitar 24 juta pemilih potensial.

Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

3 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

3 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

4 hari lalu

BeautyFest Asia 2024 Hadir Mengusung Tema 'Sheroes'

BeautyFest Asia 2024 akan dilaksanakan di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

5 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

5 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

6 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

6 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

6 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

7 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

9 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya