Chrissy Teigen Jalani Transfusi Darah saat Hamil Anak Ketiga

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 30 September 2020 18:45 WIB

Chrissy Teigen mengenakan shapewear khusus untuk ibu hamil. Instagram Story/@chrissyteigen

TEMPO.CO, Jakarta - Chrissy Teigen menjalani dua kali transfusi darah pada Senin, 28 September 2020, karena mengalami pendarahan saat hamil anak ketiganya. Dia menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Los Angeles, Amerika Serikat, sejak Ahad.

Model dan penulis buku resep ini mengaku kandungannya cukup lemah. Sebelum dirawat di rumah sakit, dia diminta bed rest selama dua minggu di rumahnya.

″Halo dari rumah sakit. Akan menjalani transfusi darah kedua yang benar-benar terdengar lebih dramatis daripada yang sebenarnya,″ kata dia dalam sebuah unggahan di Instagram.

″Ini infus, tapi bukannya cairan, darah dari beberapa jenis manusia di luar sana, ″ katanya. ″ Aku dan bayi baik-baik saja, hanya melewatkan hal-hal kecil seperti berjalan ... memasak ... bermain.”

Transfusi darah mungkin hal biasa bagi sebagian orang. Tapi bagi istri penyanyi John Legend itu, ini seperti memiliki orang lain dalam tubuhnya. Rasanya aneh.

Setelah menjalani transfusi, dia lalu menjalani pengobatan lain untuk mencegah reaksi alergi terhadap darah.

Advertising
Advertising

Tak diketahui pasti alasan Chrissy Teigen menjalani transfusi darah, tapi dia mengatakan bahwa plasentanya lemah.

American Pregnancy Association (APA) mengatakan ada dua alasan utama mengapa seorang ibu hamil membutuhkan transfusi darah.

Pertama karena anemia parah. Anemia dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi atau kehilangan darah akut, menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists. Menurut Mayo Clinic, kisaran hemoglobin normal untuk wanita adalah 12,0 hingga 15,5 g / dl (gram per desiliter). Transfusi akan dibutuhkan jika hb kurang dari 7 gr / dl.

Kedua karena perdarahan di beberapa titik selama kehamilan. Perdarahan bisa menyebabkan ibu hamil kehilangan darah dalam jumlah banyak sehingga perlu mendapatkan tambahan darah baru dari transfusi.

Kadang-kadang transfusi menimbulkan efek alergi, sakit kepala, ruam, atau demam, menurut APA. Komplikasi yang lebih serius juga bisa terjadi, seperti bernapas, sakit kepala parah, atau penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Dalam kasus Chrissy Teigen, transfusi darah berjalan dengan baik. Dia juga meyakinkan penggemar bahwa bayi laki-laki dalam rahimnya berkembang dengan baik.

“Bayinya sangat sehat, tumbuh lebih kuat dari Luna atau Miles (anak pertama dan keduanya). Dia banyak bergerak. Dia pindah lebih awal dari yang pernah mereka lakukan. Dia seperti rollie pollie. Kami memiliki jutaan foto bagus tentang dia. Dia sangat berbeda dari mereka. Jadi dia sangat kuat dan saya sangat bersemangat untuknya karena dia sangat luar biasa dan hanya pria kecil terkuat, jadi saya tidak sabar menunggu dia,” kata dia.

Berita terkait

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

29 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Thailand ala Chrissy Teigen di Thailand, Jangan Lupa Naik Tuk-tuk

30 hari lalu

Liburan ke Thailand ala Chrissy Teigen di Thailand, Jangan Lupa Naik Tuk-tuk

Salah satu pengalaman yang dinikmati Chrissy Teigen di Thailand adalah menaiki tuk tuk, kendaraan roda tiga yang mirip Bajaj.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

31 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

40 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

52 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

20 Februari 2024

Hamil 26 Minggu, Perempuan di Australia Ini Ditolak Naik Kapal Pesiar

Pelayaran kapal pesiar ini berlangsung selama tiga hari mengelilingi Brisbane, Australia. Tiket dibelikan sang ibu sebagai hadiah ulang tahun.

Baca Selengkapnya

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

31 Januari 2024

Masih Merokok saat Hamil? Awas Gagal Jantung

Dokter jantung mengingatkan para ibu untuk tidak merokok sebelum atau saat hamil karena bisa mengakibatkan gagal jantung.

Baca Selengkapnya

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

30 Januari 2024

Waspadai Faktor Risiko Gagal Jantung pada Ibu Hamil dan Pemicunya

Perempuan berpeluang mengalami gagal jantung di masa hamil. Dokter mengingatkan pentingnya mewaspadai faktor risiko.

Baca Selengkapnya

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

29 Januari 2024

57 Persen Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Pascamelahirkan, Tertinggi di Asia

Sebanyak 57 persen ibu di Indonesia dilaporkan mengalami gejala baby blues. Apa yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya