Sebelum Tanam Bulu Mata, Ketahui 4 Hal Ini dan Risikonya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 27 September 2020 05:56 WIB

Ilustrasi keindahan dan kecantikan bulu mata. (Foto: Shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa wanita memilih tanam bulu mata untuk mendapatkan bulu mata panjang dan tebal. Hal ini tentu akan menunjang penampilang Anda secara kesleuruhan. Namun sebelum memulai tanam bulu mata, Anda wajib mengetahui prosedur aman sekaligus risikonya.

Tanam bulu mata bukanlah bulu mata palsu yang ditempel begitu saja menggunakan lem. Tanam bulu mata dilakukan dengan merekatkan satu helai demi satu helai bulu mata palsu ke ujung bulu mata Anda menggunakan lem khusus, dengan bantuan pinset. Dalam sekali pengerjaan, akan ada sekitar 40-100 helai bulu mata yang dipasangkan di mata Anda. Tak heran bila proses ini bisa sampai memakan waktu 2-3 jam pengerjaan. Beberapa salon maupun klinik kecantikan pun memasang tarif hingga jutaan rupiah bagi Anda yang ingin menjalani prosedur tanam bulu mata ini.

Jika dikerjakan dengan benar, mata Anda akan terlihat ekspresif. Anda pun tidak perlu memakai maskara dalam jangka panjang. Sebaliknya, ada risiko kesehatan serius yang mengancam jika pengerjaan dilakukan asal-asalan. Berikut ini beberapa hal yang perli diketahui sebelum melakukan prosedur tanam bulu mata.

Tips sebelum tanam bulu mata

1. Pilih bahan bulu mata yang bagus

Saat ini, terdapat 3 tipe bulu mata yang bisa dipilih, yakni dari bahan alami (seperti sutera maupun bulu binatang), bahan sintetis, maupun serat plastik. Bulu mata dari bahan sintetis terkenal ringan dan lebih nyaman digunakan sehingga kerap dipilih oleh para artis. Namun harganya juga paling mahal dibanding bulu mata sintetis maupun plastik.

Advertising
Advertising

2. Pastikan lem yang digunakan aman

Salah satu kekhawatiran terbesar pada tanam bulu mata ialah penggunaan lem yang sudah kedaluwarsa. Oleh karena itu, Anda berhak meminta terapis tanam bulu mata Anda untuk memperlihatkan kemasan serta memastikan tanggal kedaluwarsa lem yang akan diaplikasikan ke kelopak mata Anda. Kekhawatiran lain akan penggunaan lem pada proses tanam bulu mata ini adalah munculnya reaksi alergi, terutama pada kulit yang sensitif.

Untuk menghindari hal ini, Anda dapat melihat daftar bahan yang digunakan pada lem tersebut dan menghindarinya jika memang Anda memiliki alergi salah satu atau beberapa bahan yang digunakan. Cara lain untuk mengetahui Anda memiliki alergi terhadap bahan pada lem atau tidak ialah dengan melakukan tes sederhana. Aplikasikan sedikit lem ke punggung tangan, jika kulit menjadi kemerahan atau gatal, itu tandanya Anda alergi dengan bahan yang digunakan pada lem.

3. Pilih klinik tepercaya

Jika Anda melakukannya di salon atau klinik abal-abal, kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur tanam bulu mata, cukup besar terjadi. Kesalahan prosedur yang dimaksud misalnya menempelkan beberapa helai bulu mata palsu ke satu bulu mata asli, yang dapat mengakibatkan kerontokan bulu mata asli. Kesalahan awam lainnya ialah perekatan lem di kelopak mata (seharusnya di bulu mata), yang akhirnya menimbulkan iritasi hingga sakit mata serius. Sebab itu, sangat penting bagi Anda melakukan tanam bulu mata di salon atau klinik kecantikan dengan reputasi baik, dengan tenaga ahli yang profesional di bidangnya.

4. Ketahui daya tahannya

Bulu mata lebat hasil tanam bulu mata tidaklah permanen, melainkan hanya bertahan 2 minggu hingga 2 bulan. Separuh dari bulu mata yang ditempelkan ini akan rontok secara alami setidaknya satu bulan setelah ekstensi dilakukan. Jika ingin kembali memiliki bulu mata yang lebat, Anda harus melakukan touch-up tanam bulu mata. Biaya touch-up biasanya tidak semahal penanaman pertama. Sebab, bulu mata yang harus dipasang, tidak sebanyak sebelumnya.

5. Pahami risikonya

Ketika tanam bulu mata tidak dilakukan sesuai prosedur, Anda bisa mengalami efek samping yang tidak mengenakkan, seperti mata merah dan perih, gatal dan kemerahan di kulit sekitar mata, mata atau kelopak mata menjadi bengkak dan nyeri, bulu mata menipis atau rontok, terutama jika Anda sering menggosok-gosok mata.

Jika hal ini terjadi, langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengompres area mata menggunakan air dingin. Bila kondisi Anda tidak membaik dalam 24 jam, periksakan kondisi tersebut ke dokter mata untuk mendapat penanganan yang tepat.

SEHATQ

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

15 jam lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

5 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

7 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

7 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

23 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

25 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

27 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

43 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

45 hari lalu

Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.

Baca Selengkapnya

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

47 hari lalu

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.

Baca Selengkapnya