5 Mitos Paling Keliru soal Kontrasepsi, Bisa Menyebabkan Kanker dan Bikin Gendut

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 26 September 2020 20:30 WIB

Ilustrasi wanita memegang pil KB. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang enggan menggunakan alat kontrasepsi karena khawatir akan efek sampingnya. Sebab, banyak informasi keliru soal kontrasepsi yang beredar di Internet.

Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi (konsultan) dari Fortis Hospital Mulund di India, Sonal Kumta, mengatakan banyak wanita menghindari penggunaan alat kontrasepsi atau menghentikan penggunaannya karena salah informasi.

“Penting untuk menghilangkan informasi yang salah untuk memastikan bahwa perempuan dapat memilih metode kontrasepsi yang sesuai, dan terus menggunakannya dengan tepat,” katanya.

Di Hari Kontrasepsi Sedunia, dia menyangkal lima mitos kontrasepsi yang paling umum, seperti dilansir Indian Express, Sabtu, 26 September 2020.

1. Kontrasepsi menyebabkan kanker

Fakta: Pil kontrasepsi oral atau pil KB sebenarnya mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium (lapisan dalam rahim), dan karenanya dianggap sebagai pelindung. Beberapa hubungan mungkin ada antara pil dan kanker payudara. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk panduan menyeluruh sebelum mengonsumsi pil KB.

2. Kondom mencegah kehamilan 100 persen

Fakta: Kondom hanya bisa memberikan perlindungan 80 persen, yang berarti 2 dari 10 pasangan yang menggunakan kondom bisa berakhir dengan kehamilan. Hal yang sama berlaku untuk 'periode aman' dan 'metode penarikan'. Namun, kondom dapat melindungi dari penyakit menular seksual (PMS).

3. Tidak bisa hamil setelah minum pil KB

Fakta: Pil kontrasepsi oral atau kontrasepsi oral kombinasi, hanya efektif jika wanita meminumnya secara teratur. Begitu dia menghentikan pilnya, dia bisa hamil.

4. Berat badan bertambah

Fakta: Tidak ada penambahan berat badan yang berarti akibat penggunaan pil kontrasepsi. Penambahan berat badan mungkin banyak alasan lain. Pil berpotensi mengurangi perdarahan menstruasi dan kram menstruasi. Pil KB juga memperbaiki kulit an mengurangi bulu dan jerawat di wajah. Yang penting, pil membantu mengendalikan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) dan endometriosis.

5. Kontrasepsi adalah masalah perempuan

Fakta: Sama seperti merencanakan kehamilan, kontrasepsi adalah keputusan yang dibuat bersama oleh pasangan. Kontrasepsi juga mengharuskan pasangan untuk bekerja sebagai satu tim. Pasangan perlu mencari tahu metode mana yang paling cocok, dengan bantuan dokter tentunya.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

13 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

14 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

19 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya