7 Cara Mengatasi Terlambat Menstruasi, Coba Jahe dan VItamin C

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Sabtu, 26 September 2020 07:35 WIB

Ilustrasi jamu wedang jahe. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Telat menstruasi bisa menjadi salah satu tanda kehamilan bagi wanita yang aktif secara seksual. Tapi bagaimana jika kehamilan itu tidak direncanakan, adakah cara mengatasi keterlambatan haid?

Berikut beberapa cara mengatasi telat datang bulan secara alami yang bisa Anda coba.

1. Minum teh jahe

Meski belum dibuktikan dalam penelitian ilmiah, jahe kerap dijadikan obat herbal untuk mempercepat menstruasi. Bahan alami ini dipercaya dapat menyebabkan kontraksi rahim. Jika ingin mengonsumsi jahe, Anda bisa mengolahnya menjadi teh jahe yang lebih nikmat ketimbang mengonsumsi tanaman herbal ini secara langsung.

2. Minum jamu kunyit

Kunyit dapat mempengaruhi hormon estrogen maupun progesteron. Namun, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian mengenai hal ini.

3. Mengonsumsi vitamin C

Advertising
Advertising

Vitamin C atau asam askorbat bisa meningkatkan hormon estrogen dan menurunkan hormon progesteron sehingga mendorong rahim berkontraksi dan lapisan rahim meluruh.

Namun, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini. Jika Anda ingin mencobanya, konsumsilah makanan tinggi vitamin C, seperti jeruk, buah beri, blackcurrant, brokoli, bayam, tomat, paprika merah dan hijau, atau suplemen vitamin C sesuai dosis yang dianjurkan.

4. Melakukan relaksasi

Stres terkadang dapat menyebabkan wanita terlambat menstruasi. Ketika stres, tubuh menghasilkan hormon kortisol atau adrenalin yang dapat menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk menjaga siklus menstruasi.

Untuk mengatasi stres, lakukan teknik-teknik relaksasi, seperti yoga, meditasi, berolahraga, menghabiskan waktu bersama orang terdekat, mengurangi beban kerja, dan mencoba kegiatan yang menyenangkan.

5. Diet

Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Karena itu, lakukan diet agar memiliki berat badan yang ideal. Konsumsilah makanan bergizi seimbang, dan berolahraga secara rutin minimal 30 menit setiap hari. Selain itu, minum air putih dan tidur dengan cukup.

6. Kompres atau mandi air hangat

Mandi air hangat dapat menenangkan otot yang tegang dan meredakan stres. Hal ini dipercaya bisa mendorong menstruasi. Tidak hanya itu, meletakkan kompres hangat di perut juga dapat meningkatkan aliran darah ke area tersebut sehingga mempercepat siklus haid.

7. Mengonsumsi obat pelancar haid

Dokter dapat merekomendasikan obat pelancar haid yang bisa Anda minum, tergantung pada penyebab keterlambatan haid tersebut. Misalnya, pil KB kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin dapat membantu mengontrol menstruasi.

Metformin yang umumnya digunakan untuk mengendalikan diabetes juga dapat membantu ovulasi dan mengatur datang bulan. Selain itu, mengonsumsi progesteron selama 10-14 hari setiap bulan cenderung bisa memperlancar menstruasi.

Jika telat haid kemungkinan besar disebabkan oleh kehamilan, sebaiknya jangan mengonsumsi herbal atau obat untuk mempercepat datang bulan karena bisa menyebabkan keguguran maupun kondisi berbahaya lainnya.

SEHATQ

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

21 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

4 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

7 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

7 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

9 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

17 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

20 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

20 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

20 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

21 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya