Tips Mengelola Stres saat Pandemi, Mulai dengan Mengenali Emosi

Editor

Mila Novita

Jumat, 25 September 2020 20:12 WIB

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi mengubah kebiasaan hidup. Semua orang berada dalam fase belajar untuk memulai kebiasaan baru dan mengubah ritme, ada yang siap ada yang tidak.

Psikolog & CEO Analisa Personality Development Center, Analisa Widyaningrum, mencontohkan salah satu perubahan itu adalah membiasakan diri menggunakan platform online dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk bekerja atau menemani anak belajar.

"Ketidaksiapan ini juga sering kali menimbulkan rasa stres yang dapat memicu respons dari tubuh kita dan jika tidak dikelola tentu dapat berakibat buruk, baik fisik maupun psikologis," ucap Analisa dalam Inspiring Glow Crystallure x Zeta Bags bertajuk Be Productive and Less Stress During Crisis, Kamis, 24 September 2020.

Analisa mengatakan bahwa stres adalah persepsi psikologis maupun fisiologis ketika menghadapi tekanan baik dari internal maupun eksternal yang melibatkan seluruh sistem tubuh, perasaan, dan perilaku seseorang. Sumber stres berasal dari kondisi keseharian, kesehatan, finansial, dan pekerjaan, seperti yang banyak terjadi di masa pandemi.

"Pertama kali kita menerima sesuatu kaget dan shock, kemudian kita pun denial dan belum bisa menerima kondisi ini. Sampai kemudian perlahan bisa menerima, walau sumber stresnya sendiri belum hilang namun persepsi sudah bisa menerima," ucapnya.

Advertising
Advertising

Terdapat dua jenis dan penyebab stres. Pertama ialah acute stres yang bersifat short term atau sementara dan mendadak. Misalnya mengalami macet di jalan, telat masuk kantor, dan kejadian sehari-hari lainnya.

Kedua, chronic stress yang bersifat long term terjadi berulang kali dalam waktu lama. Misalnya masalah rumah tangga atau lingkungan tempat bekerja yang tidak menyenangkan.

"Perlu dipahami juga kalau sinyal stres ini sudah mempengaruhi gejala rasa cemas berlebih, tidak bisa tidur atau maunya tidur terus, bahkan sampai mengganggu aktivitas fisik, maka itu sudah bisa dikatakan mengalami gangguan," lanjutnya.

Untuk dapat mengontrol stres, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, kenali emosi terlebih dahulu, sadari apa yang terjadi, sumber stresnya apa, dan lakukan pengalihan sementara dengan aktivitas yang menyenangkan agar emosi lebih positif dalam menyelesaikan masalah.

Namun yang tak kalah penting lagi yang kedua, yaitu punya manajemen waktu yang baik supaya tetap memiliki quality time. “Kita juga harus ingat kembali tujuan jangka panjang yang lebih besar agar tidak teralih dengan sumber stres yang sedang dihadapi,” ujar Analisa.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Analisa mengatakan, yang paling penting ialah menerima emosi negatif yang kita alami bahwa tidak apa-apa kita tidak merasa apa-apa, jangan ditolak.

Lalu hitung berkah yang kita terima setiap pagi, bersyukur atas kesehatan yang diberikan. Jangan lupa juga self care atau peduli dengan diri sendiri, melakukan hal-hal yang kita sukai sesuai passion misal menulis, menggambar, perawatan tubuh, bertanam, dan masih banyak lagi.

Berita terkait

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

8 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

9 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya