Cegah Kekerasan saat PJJ, Simak 4 Saran Pakar untuk Orang Tua

Rabu, 16 September 2020 17:30 WIB

Sswa-siswa belajar secara daring dibantu orangtuanya menggunakan fasilitas wifi gratis di Perumahan Depok Mulya 1, Depok, Jawa Barat, 4 Agustus 2020. Fasilitas wifi tersebut disediakan dari warga yang peduli pendidikan dimasa pandemi Covid-19 sebagai bentuk kepedulian atas kesulitan biaya untuk kebutuhan belajar daring. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari ini publik dikagetkan dengan peristiwa seorang anak yang mengalami kekerasan oleh orangtuanya sendiri ketika mengalami kesulitan pembelajaran jarak jauh atau PJJ secara daring. Pandemi COVID-19 ini memberi dampak dalam kehidupan kita secara simultan terhadap segala aspek kehidupan.

Banyak rutinitas yang terganggu dan kehidupan bisnis pun terbelenggu. Ketidakpastian tentang kapan berakhirnya pandemi ini, juga membuat banyak orang yang merasa frustrasi dan stres. Terlebih peran orang tua yang semakin bertambah, karena harus membimbing anaknya dalam PJJ online di rumah. Ikut mengajarkan materi pelajaran, membantu mengerjakan tugas, dan bahkan harus pula membuat video sebagai laporan pembelajaran.

Menurut Psikolog Anisa Cahya Ningrum tidak semua orang tua memiliki keterampilan yang memadai dalam menjalankan peran ini. Jika anak-anak tidak kooperatif atau kesulitan memahami materi belajar, maka bukan mustahil akan memicu emosi orang tuanya.

"Bagi orang tua yang tidak memiliki regulasi emosi yang baik, maka potensi melakukan kekerasan terhadap anak akan mungkin terjadi. Kekerasan ini bisa berupa verbal, mental dan juga agresivitas secara fisik," ucapnya kepada Tempo.co, Rabu, 16 September 2020.

Menurut Anisa, perlu pemeriksaan yang seksama untuk memastikan apakah orang tua ini memang mengalami gangguan kejiwaan atau tidak. Namun yang bisa diperkirakan ada kemungkinan perilaku kekerasan sudah menjadi kebiasaan dalam keluarganya,
Kesulitan anak dalam belajar, mungkin hanya menjadi salah satu pemicunya.

Advertising
Advertising

"Kita perlu menelusuri lebih jauh, hal-hal apa lagi yang menjadi penyebab kemarahan orang tua pada saat itu. Sepertinya ada banyak hal yang perlu diselesaikan dalam dinamika psikologis orang tua yang melakukan tindakan ini. Bisa jadi, pembunuhan bukanlah tujuan utamanya," ujarnya.

Menurutnya, kemungkinan orang tua ingin memberikan hukuman karena anak tidak menunjukkan hasil optimal dalam belajar. Namun cara agresif yang dilakukan, tentu tidak tepat. "Masih banyak orang tua yang belum memahami cara berinteraksi yang sehat dengan anak-anaknya. Pemaksaan kehendak seringkali terjadi, dan regulasi emosi belum terlatih," papar Anisa.

Kondisi pandemi ini memang memaksa semua orang untuk beradaptasi dengan cepat, termasuk para orang tua. Mereka dituntut untuk menjadi fleksibel, adaptif dan antisipatif. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan para orang tua untuk beradaptasi dengan kondisi ini.

1. Bersikap terus terang

Orang tua memang akan merasa berat jika harus memahami semua materi pembelajaran anak-anaknya. Tidak perlu merasa terbebani, dan lakukan semampunya. "Bersikaplah jujur pada anak, jika ada materi yang tidak kita kuasai. Ajak anak mencari jawaban yang lebih baik dengan cara bertanya kepada yang lebih ahli (saudara, teman), atau kita ajarkan juga untuk searching di dunia maya," saran Anisa

2. Menurunkan target

Tidak perlu menargetkan hasil belajar yang terlalu tinggi. Beri kesempatan anak untuk mengeksplorasi sesuai kemampuannya. Dalam kondisi seperti ini, kenyamanan psikologis anak menjadi lebih penting dibandingkan dengan tekanan target prestasi.

3. Belajar life skill

Ambillah kesempatan ini untuk mengajarkan anak tentang life skill, yang mungkin hal ini tidak bisa dilakukan ketika anak lebih banyak berada di sekolah. Misalnya setelah mengerjakan tugas dari guru di sekolah, ajari anak tentang pekerjaan-pekerjaan domestik, dengan cara yang menyenangkan. "Ajak memasak bersama, mengecat/melukis dinding kamar, berdikusi tentang cara menenangkan adik yang menangis, atau hal-hal kreatif lainnya," ucapnya.

4. Jangan lupa kebutuhan emosional

Sadari bahwa selain membutuhkan pembelajaran akademis, anak juga memiliki kebutuhan emosional yang hangat dari orang tuanya. Berikan dukungan dalam setiap pencapaian yang dia lakukan, dan tetaplah memberikan pelukan meski ia belum berhasil meraih target yang diharapkan.

Berita terkait

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

2 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

2 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

9 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

16 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya