Penyebab Orang Lebih Tua Sering Diare saat Menyantap Makanan Pedas

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Minggu, 13 September 2020 06:47 WIB

ilustrasi kripik pedas (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring bertambahnya usia, kemampuan menyantap makanan pedas semakin menurun. Beberapa waktu lalu mungkin Anda sanggup menikmati mi atau ayam geprek dengan level pedas yang tinggi tanpa masalah, tapi ketika usia bertambah, kemungkinan Anda langsung ke kamar mandi setelahnya.

Masalahnya bukan ada pada bibir, lidah, atau mulut yang terasa terbakar saat makan makanan pedas. Andrew Ong, konsultan di Departemen Gastroenterologi & Hepatologi di Singapore General Hospital, mengatakan bahwa ada reseptor di seluruh saluran gastrointestinal (GI) yang dapat mendeteksi capsaicin, bahan kimia dalam cabai, paprika, dan berbagai bahan pedas, menciptakan sensasi terbakar.

Inilah alasan seseorang merasakan sakit perut, diare, dan sensasi panas di perut dan bahkan rasa seperti terbakar di anus sehari setelah makan malam dengan hidangan pedas.

Diare terjadi karena reseptor pendeteksi capsaicin juga ditemukan di usus kecil serta usus besar dan reseptor ini juga dapat merasakan sensasi seperti terbakar.

Sebagai mekanisme pertahanan, reseptor bekerja keras untuk mengeluarkan makanan pedas dari Anda dengan cepat.

Tetapi karena material limbah bergerak sangat cepat melalui usus besar, maka usus tidak ada cukup waktu untuk melakukan tugasnya yakni menyerap air dari limbah. Hasilnya, feses encer yang dikenal sebagai diare.

Alasan diare usai makan pedas

Orang berusia menengah lebih cenderung memulai pengobatan untuk penyakit kronis seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi.

“Beberapa efek samping dari obat-obatan ini juga dapat mengiritasi saluran pencernaan dan membuat pasien lebih sensitif terhadap efek makanan pedas," kata Ong seperti dilansir Channel News Asia.

Kedua, jika Anda bagian dari Generasi Sandwich, Anda mungkin berada dalam tekanan. Ini bisa menjadi alasan Anda lebih mungkin sakit perut bahkan dengan sedikit sambal.

“Penelitian menunjukkan, stres menurunkan ambang nyeri pada saluran pencernaan. Jadi, pasien yang mengalami situasi stres lebih cenderung merasakan gejala,” tutur Ong.

Kemungkinan lainnya, bisa jadi kurang terpapar makanan pedas bertahun-tahun dan karena itu memiliki toleransi yang lebih rendah saat mengonsumsinya.

Apa solusinya?

Pengobatan terbaik konsumsi makanan pedas secukupnya, terutama jika Anda mengalami gejala parah usai menyantapnya.

Jika ketidakmampuan Anda mentolerir cabai karena tak terbiasa, berikan tubuh Anda waktu untuk beradaptasi lagi.

“Anda mungkin bisa menurunkan kepekaan diri dengan mengonsumsi makanan pedas secara teratur selama beberapa waktu; ini, bagaimanapun, tergantung pada toleransi Anda terhadap gejala yang muncul," saran Ong.

Perlukah antasida untuk mengatasi luka bakar di usus? Beberapa penelitian menunjukkan, capsaicin dapat mendorong produksi asam di perut dan hanya ada sedikit bukti antasida membantu.

Meskipun efek menenangkan dari antasida dapat membantu mengurangi beberapa ketidaknyamanan.

Anda mungkin lebih baik minum obat seperti omeprazole untuk mengurangi produksi asam. Tapi obat ini bekerja paling baik hanya jika diminum setengah jam sebelum makan, kata Ong.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

14 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

17 hari lalu

Macam Pemicu Heartburn, Termasuk Makan sebelum Olahraga

Berikut lima hal penting lain yang perlu diperhatikan untuk menangkal heartburn dan mengurangi gejalanya.

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

21 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

33 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

41 hari lalu

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

42 hari lalu

5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

Dehidrasi saat puasa tetap dapat dicegah, salah satunya dengan penuhi kebutuhan cairan di dalam tubuh agar tetap seimbang.

Baca Selengkapnya

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

43 hari lalu

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan dan Penyebab Menghindari Konsumsi Makanan Pedas Saat Puasa Ramadan

48 hari lalu

Ini Alasan dan Penyebab Menghindari Konsumsi Makanan Pedas Saat Puasa Ramadan

Mengonsumsi makanan pedas saat sahur tak dianjurkan, karena berkemungkinan mengganggu pencernaan selama menjalani puasa ramadan

Baca Selengkapnya

90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

22 Februari 2024

90 Persen Kasus Diare Bayi dan Anak Disebabkan Rotavirus

Rotavirus adalah penyebab terbanyak kasus diare pada bayi dan anak berusia di bawah 2 tahun, yaitu sebanyak 90 persen.

Baca Selengkapnya

Tips Agar KPPS Tetap Sehat di Hari Pemilihan Umum, Hindari Makanan Pedas Dulu

13 Februari 2024

Tips Agar KPPS Tetap Sehat di Hari Pemilihan Umum, Hindari Makanan Pedas Dulu

IDI memberikan tips agar tim KPPS bisa sehat saat menjalani tugas dalam pemilhan umum besok.

Baca Selengkapnya