Alasan Tasya Kamila Siapkan First Aid di Rumah, Cegah Infeksi Luka

Jumat, 11 September 2020 19:09 WIB

Tasya Kamila dan putranya, Arrasya Wardhana Bachtiar. Instagram.com/@tasyakamila

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak menjadi kelompok paling rentan terpapar oleh luka di kulit tubuh, sebab mereka sedang senang-senangnya bereksplorasi di hampir semua sudut rumah. Begitu pula pengalaman yang dialami mantan penyanyi cilik Tasya Kamila bersama putra tercintanya Arrasya Wardhana Bachtiar, yang kini telah berusia 14 bulan.

Kendati sampai saat ini Tasya bersyukur jika Arrasya tidak terkena luka yang serius. Namun putranya cukup sering tergores baik wajah atau kulitnya. "Alhamdulillah sih belum pernah mengalami luka yang serius, soalnya kan Arrasya lagi aktif-aktifnya eksplorasi jadi mesti lebih waspada," ucap Tasya Kamila dalam acara First Aid Day live talk bertema “Pertolongan Pertama Pada Luka ala Keluarga Hansaplast" Jumat 11 September 2020.

Sebab itu penting bagi perempuan kelahiran 22 November 1992 ini menyediakan first aid atau pertolongan utama. "Jadi aku menyiapkan spray antiseptik, kemudian untuk melindungi pakai plester agar tidak kena kotoran dan infeksi. Kalau yang pasti sih ya jika terluka pertama kali harus dibersihkan dulu agar bisa ngecek luka," ucap Tasya.

Pelantun Anak Gembala ini memahami pentingnya mencari informasi terkait pertolongan pertama jika anggota keluarganya ada yang terluka. Dia juga selalu menyediakan first aid box. "Kalau kita sudah sedia misal terjadi sesuatu bisa kita obati pertama kali di rumah, sambil observasi lukanya," ucap Tasya Kamila.

Pengalaman yang dialami Tasya dibenarkan oleh Spesialis Luka Dokter Adisaputra Ramadhinara. Menurutnya selama masa observasi dapat diketahui apakah luka masih mengeluarkan darah atau tidak. "Kalau keluarnya darah masih bisa diantisipasi, bisa pakai kain bersih ditekan ke area luka agar darah berhenti, biasanya kalau luka kecil ya. Lain kalau luka besar sampai kena pembuluh darah harus ada tindakan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Masalah lain yang muncul saat kita atau anggota keluarga terluka ialah soal mindset bahwau luka di kulit itu tidak berbahaya. Padahal jika tidak ditangani serius, bisa infeksi dan mengundang bakteri. Belum lagi masih berkembang mitos soal luka anak bisa sembuh kalau pakai air liur ibunya. "Lebih higienis dibersihkan dengan air mengalir yang bersih. Oleh sebab itu mindset dulu diubah kalau penanganan luka juga penting, baru bisa menjadi habit," ujarnya.

Sedangkan untuk pertolongan pertama pada luka, sebaiknya langsung dibersihkan. Setelah itu cek kondisi kedalaman luka, lalu bisa semprotkan antiseptik yang tidak berwarna untuk melindungi kulit dari infeksi. Kemudian rawat luka dengan plester.

"Perlu diperhatikan membersihkan luka juga merujuk pada standar medis untuk menghindari luka tidak sembuh-sembuh atau infeksi. Tidak disarankan menggunakan alkohol pada luka, karena jaringan yang bakal jadi jaringan baru malah jadi terdisinfeksi," imbuh Adi.

Adi menambahkan kain kasa untuk menutup luka kurang tepat. Ini karena agar terhindar dai bakteri membutuhkan 64 lapis kain kasa. Sebaiknya cari plester yang bisa mencegah bakteri masuk. Sebelum ditutup pastikan kondisi luka jangan terlalu kering dan lembap dan ganti secara rutin setiap kali usai mandi

"Luka sekecil apapun berdampak pada jaringan kulit terbuka dan
terasa perih, oleh sebab itu jangan dianggap remeh. Kemungkinan berbekas lebih kecil. Perlu diingat yang namanya luka pasti berbekas, tapi bisa jadi lebih samar kalau sejak awal dibersihkan dengan benar," pungkasnya.

Berita terkait

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

18 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

4 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

13 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

5 Lagu Religi Bertema Lebaran, Bimbo hingga Tasya Kamila

18 hari lalu

5 Lagu Religi Bertema Lebaran, Bimbo hingga Tasya Kamila

Tempo merangkum beberapa lagu religi yang identik dengan Lebaran. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

22 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

23 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

26 hari lalu

Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Adukan Serangan Israel terhadap UNIFIL ke Dewan Keamanan PBB

27 hari lalu

Lebanon akan Adukan Serangan Israel terhadap UNIFIL ke Dewan Keamanan PBB

Kemlu Lebanon mengutuk serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB sebagai pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

30 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

31 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya