Dianggap Ingkari Kesepakatan, Tiffany & Co. Gugat Raksasa Mode LVMH

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Kamis, 10 September 2020 20:15 WIB

Butik Louis Vuitton (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perhiasan Tiffany & Co menggugat LVMH, perusahaan raksasa barang mewah asal Prancis pemilik label Louis Vuitton dan Dior, pada Rabu, 9 September 2020. Gugatan disebabkan oleh penundaan akuisisi sesuai kesepakatan kedua perusahaan senilai US$ 16 miliar dolar (sekitar Rp239 triliun).

Penundaan itu disebut atas permintaan pemerintah Prancis dan dampak wabah virus corona.

LVMH, yang dipimpin oleh miliarder Bernard Arnault, mengatakan dewan mereka telah menerima surat dari kementerian luar negeri Prancis yang meminta menunda akuisisi hingga 6 Januari 2021, mengingat ancaman tarif tambahan AS terhadap produk Prancis.

Hal ini, menurut LVMH, membuat mereka tak bisa memenuhi tenggat waktu 24 November untuk menyelesaikan akuisisi, menambahkan pihaknya tidak bersedia memperpanjang perjanjian lebih lanjut.

Intervensi negara Prancis mengubah total upaya menggabungkan beberapa merek mewah paling terkenal di dunia fashion, seperti dikutip dari Reuters.

"Saya yakin Anda akan mengerti keharusan untuk ikut andil dalam upaya negara mempertahankan kepentingan nasional," tulis Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, dalam surat yang ditujukan kepada Arnault pada 31 Agustus, berdasarkan terjemahan surat bahasa Inggris yang diterima Tiffany & Co. dari LVMH dan diterbitkan pada Rabu.

"Kesepakatan ini tidak bisa terjadi. Kami tidak bisa menyelesaikan kesepakatan," kata kepala keuangan LVMH Jean Jacques Guiony kepada wartawan.

Bloomberg News melaporkan, mengutip sumber yang tidak diidentifikasi, bahwa Arnault meminta bantuan dari pemerintah Prancis untuk menarik diri dari kesepakatan dengan Tiffany, tetapi Guiony mengatakan LVMH tidak tahu akan dikirimi surat itu.

Seorang sumber dari pemerintah Prancis mengatakan surat itu punya "nilai politik" dan dimaksudkan memperingatkan LVMH atas risiko kesepakatan di saat Prancis dan AS sedang tak akur soal tarif perdagangan, tapi surat itu hanya bersifat anjuran, bukan kewajiban.

Kerugian finansial akibat pandemi membuat harga kesepakatan jadi kurang menarik bagi LVMH. Penjualan global Tiffany turun 29 persen menjadi 747,1 juta dolar AS dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Juli, meleset dari perkiraan 772 juta dolar AS.

Guiony menyebut kinerja keuangan Tiffany dalam beberapa bulan terakhir "lesu".

Belum jelas apakah LVMH berupaya mundur dari akuisisi Tiffany, atau menggunakan kendala ini untuk negosiasi ulang biaya kesepakatan. Tiffany sejauh ini menolak upaya untuk membuka kembali negosiasi harga.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

21 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

3 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

10 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Rilis Album Baru Soal Jeans, Beyonce Dongkrak Saham Levi's

13 hari lalu

Rilis Album Baru Soal Jeans, Beyonce Dongkrak Saham Levi's

Beyonce merilis lagu "Levii's Jeans" di album terbarunya. Perusahaan pakaian Levi Strauss & Co mencatat jumlah pengunjung naik 20 persen

Baca Selengkapnya

10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

16 hari lalu

10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

16 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

18 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

22 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

27 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Penjualan Gucci Jeblok 20 Persen, Apa Sebabnya?

38 hari lalu

Penjualan Gucci Jeblok 20 Persen, Apa Sebabnya?

Saham perusahaan multinasional pemilik merek Gucci, Kering, merosot 15 persen pada Rabu lalu. Hal itu dipicu oleh anjloknya penjulan Gucci.

Baca Selengkapnya