Menurut Studi, Sering Pakai Pewarna Rambut Dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 7 September 2020 05:00 WIB

Ilustrasi mengecat rambut. (Teen Vogue)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menggunakan pewarna rambut permanen untuk menutupi uban atau untuk meningkatkan penampilan. Tetapi wanita yang menggunakan pewarna permanen, perlu dicatat bahwa itu dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker termasuk kanker payudara, kulit dan ovarium.

Melansir laman Times of India, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard dan diterbitkan dalam The Journal of The BMJ, warna rambut alami ternyata berdampak pada kemungkinan beberapa jenis kanker.

Penggunaan pewarna rambut sangat umum, terutama di antara kelompok usia tua karena mereka ingin menutupi warna abu-abu mereka. Ditemukan bahwa 50-80 persen wanita dan 10 persen pria yang berusia lebih dari 40 tahun menggunakan pewarna di Amerika Serikat dan Eropa.

Untuk lebih memahami risiko kanker akibat pewarna rambut, peneliti menganalisis data dari 117.200 wanita dari Nurses 'Health Study, termasuk penilaian paparan pewarna rambut. Tak satu pun dari wanita ini memiliki riwayat kanker dan mereka diamati selama 36 tahun. Penggunaan pewarna permanen dikaitkan dengan peningkatan risiko karsinoma sel basal pada kulit. Risikonya lebih tinggi pada wanita dengan rambut terang alami.

Hasilnya menemukan peningkatan risiko tiga jenis kanker payudara - reseptor estrogen-negatif, reseptor-negatif progesteron dan reseptor-hormon-negatif. Kanker ovarium juga dikaitkan dengan penggunaan pewarna rambut permanen. Risikonya meningkat dengan peningkatan jumlah dan frekuensi wanita menggunakan pewarna rambut. Risiko limfoma Hodgkin juga terlihat dengan penggunaan pewarna rambut permanen pada wanita yang memiliki rambut gelap alami. Warna yang lebih gelap dikatakan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi.

Advertising
Advertising

Meskipun Anda dapat menggunakan pewarna buatan sendiri untuk mengurangi risiko, berikut beberapa hal yang dapat Anda ikuti untuk mewarnai rambut dengan cara yang paling aman:

- Jangan biarkan pewarna di kulit kepala lebih dari waktu yang disarankan.
- Bilas kepala Anda secara menyeluruh dengan air untuk menghilangkan pewarna.
- Pastikan untuk memakai sarung tangan saat mengaplikasikan pewarna.
- Jangan mencampur dua produk yang berbeda, sampai instruksi mengatakan demikian.
- Ikuti semua instruksi yang tertulis pada produk

Bahan yang paling umum dan berbahaya dalam pewarna rambut termasuk amonia, peroksida, p-phenylenediamine, diaminobenzene, toluene-2, 5- diamine dan resorsinol. Semua bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit, mata, dan paru-paru. Ini juga dapat menyebabkan luka bakar kimiawi, melepuh pada kulit kepala, rambut rontok, dan bahkan kanker.

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

10 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya