Awas, Banyak Makan Makanan Olahan dapat Mempercepat Penuaan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 6 September 2020 08:01 WIB

Ilustrasi wanita menikmati makanan di restoran. Unsplash/Pablo Merchan

TEMPO.CO, Jakarta - Makan makanan olahan yang berlebihan sering dikaitkan dengan penyeab suatu penyakit hingga alasan sulit mempertahankan berat badan ideal. Sebuah studi baru menemukan korelasi antara makanan olahan dan penuaan. Pola makan yang kaya akan makanan olahan ultra sarat dengan gula, minyak, pati, dan lemak, yang dapat membuat Anda menua lebih cepat.

Para peneliti telah menemukan bahwa makan tiga atau lebih porsi makanan olahan setiap hari dikaitkan dengan telomer yang lebih pendek, struktur kromosom yang menandai usia biologis Anda. Berbeda dengan ini, pola makan yang kaya akan makanan utuh, buah-buahan dan sayuran dikaitkan dengan telomere yang lebih panjang dan risiko penyakit kronis yang lebih rendah.

Makanan olahan tinggi sarat dengan gula, garam, lemak, dan pati sehingga dapat menyebabkan penuaan dini, kata studi yang dipresentasikan pada Kongres Obesitas Eropa dan Internasional 2020. Peneliti dari Universitas Navarra di Pamplona, Spanyol mempelajari sampel DNA dari 886 orang yang berusia 20 tahun ke atas. Rata-rata peserta berusia 67 tahun, seperti dilansir dari laman Times of India. Orang yang mengonsumsi dua-tiga porsi makanan olahan setiap hari menunjukkan risiko 29-40 persen lebih tinggi untuk telomere pendek dibandingkan mereka yang makan kurang dari dua porsi makanan olahan.

Telomer membantu dengan menstabilkan kromosom dan DNA kita. Seiring bertambahnya usia, sel membelah dan telomer menjadi lebih pendek. Peradangan, stres, dan pola makan yang buruk dapat mempercepat proses penuaan ini.
Telomer yang lebih pendek juga dikaitkan dengan risiko penyakit terkait usia yang lebih besar seperti diabetes tipe 2 dan kanker. Makanan olahan ultra juga dikaitkan dengan masalah seperti depresi, tekanan darah tinggi, dan obesitas.

Studi juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan cenderung lebih banyak ngemil dan mengonsumsi lebih banyak kolesterol, lemak jenuh, dan natrium.

Advertising
Advertising

Bagaimana menerapkan kebiasaan makan yang sehat
- Batasi konsumsi makanan olahan hanya sekali seminggu.
- Makan lebih banyak makanan utuh, buah-buahan dan sayuran
- Siapkan camilan sehat. Tidak memiliki camilan sehat membuat seseorang mencari camilan tidak sehat seperti biskuit, permen, dan cola.
- Teratur dengan latihan Anda dan usahakan untuk melakukan aktivitas fisik minimal 190 menit setiap minggu.

Berita terkait

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

1 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

9 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

8 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

9 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

10 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

10 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya