Cegah Stunting, Begini Cara Mudah Mengetahui Kecukupan Nutrisi Anak

Editor

Mila Novita

Minggu, 30 Agustus 2020 18:32 WIB

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara untuk mengetahui kecukupan nutrisi anak adalah dengan melihat pertumbuhan fisiknya melalui pengukuran tinggi. Sayangnya, tak semua orang tua melakukannya secara rutin, bahkan tak tahu bagaimana melakukannya.

Dalam survei lain yang dilakukan Abbott terhadap 1.221 orang tua di Indonesia belum lama ini diketahui 56 persen responden tidak mengukur dan memantau tinggi badan anak mereka secara teratur. Dari jumlah itu, sepertiga di antaranya karena ketidaktersediaan instrumen pengukuran yang sesuai.

Kekurangan nutrisi kronis dapat menyebabkan anak stunting. Kondisi ini merupakan masalah sosial dan ekonomi yang terus berlanjut di Indonesia. Saat ini angka stunting adalah 27,67 persen atau sekitar 1 dari 4 anak di bawah usia lima tahun tidak tumbuh ideal.

Usia lima tahun pertama dianggap sebagai masa pertumbuhan kritis bagi setiap anak. Jika tidak ditangani, anak berisiko tidak mencapai potensi pertumbuhan optimal yang membawa efek jangka panjang pada kesehatan, performa di sekolah, dan di dunia kerja di masa depan.

Dokter spesialis anak bidang nutrisi dan metabolik di RS Pantai Indah Kapuk, Conny Tanjung, mengatakan bahwa tanpa nutrisi yang tepat dan adekuat, pertumbuhan bisa terhambat. Ini bisa menyebabkan penyakit dan masalah perkembangan kognitif yang memiliki konsekuensi serius di kemudian hari bagi anak-anak.

“Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang tepat dan pemantauan pertumbuhan yang ketat sehingga anak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal. Pertumbuhan linear yang terjadi pada lempeng pertumbuhan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain gen, hormon dan nutrisi,” ucap Conny dalam peluncuran Growthpedia oleh Abbott, Kamis, 27 Agustus 2020.

Kunci untuk mengetahui adanya gejala malnutrisi secara dini adalah melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan anak secara teratur. Penting bagi orang tua dalam mempersiapkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan optimal otak dan tulang, demi masa depan anak.

Advertising
Advertising

"Orang tua dapat memantau pertumbuhan anaknya dan memastikan bahwa nutrisi yang tepat dan adekuat didapatkan sejak dini untuk memaksimalkan potensi yang ada di masa depan. Untuk mengetahui adanya gejala malnutrisi secara dini adalah melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan anak secara teratur," ujar Conny.

Dia melanjutkan, 60 persen tinggi badan orang dewasa dicapai pada usia lima tahun, sehingga asupan nutrisi yang tepat menjadi penting di usia dini.

"Gizi buruk dapat menyebabkan defisit energi, protein, atau mikronutrisi, sehingga menyebabkan dampak negatif pada tumbuh kembang anak. Gizi buruk dapat memperlambat sel pelat pertumbuhan sehingga menyebabkan stunting," kata Conny.

Berita terkait

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

7 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

9 jam lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

1 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

6 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

8 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

9 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya