2 Risiko Kesehatan Menggoreng dengan Minyak Kelapa Sawit

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 28 Agustus 2020 09:15 WIB

Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang menggunakan minyak kelapa sawit sebagai minyak goreng. Harganya relatih lebih murah dan mudah didapat. Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang diolah dari daging buah kelapa sawit. Sumber utama minyak ini yakni kelapa sawit spesies Elaeis guineensis, yang berasal dari daratan Afrika bagian barat dan barat daya. Kelapa sawit kemudian juga merambah Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang menjadi salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

Minyak kelapa sawit merupakan minyak yang cukup ‘murah’ dibandingkan minyak lain. Tak heran, minyak ini populer digunakan untuk memasak dan ditambahkan ke produk siap makan maupun makanan olahan. Minyak ini juga sering digunakan untuk menumis maupun menggoreng karena cenderung memiliki stabilitas yang baik pada suhu tinggi. Selain untuk menggoreng, minyak kelapa sawit terkadang ditambahkan ke makanan olahan, seperti selai kacang, sereal, dan margarin.

Dalam satu sendok makan minyak kelapa sawit mengandung:
- Kalori: 114
- Lemak: 14 gram
- Lemak jenuh: 7 gram
- Lemak tak jenuh tunggal: 5 gram
- Lemak tak jenuh ganda: 1,5 gram
- Vitamin E: 11% dari angka kecukupan gizi harian

Semua kalori minyak kelapa sawit berasal dari lemak. Lemak tersebut tersusun atas 50 persenasam lemak jenuh, 40 persen lemak tak jenuh tunggal, dan 10% asam lemak tak jenuh ganda. Jenis asam lemak jenuh dalam minyak kelapa sawit adalah asam palmitat, asam oleat, serta sedikit asam linoleat dan asam stearat. Namun minyak kelapa sawit dikaitkan dengan risiko kesehatan, termasuk masalah jantung dan kanker.

Kontroversi minya kelapa sawit untuk kesehatan

1. Minyak kelapa sawit dan kesehatan jantung

Advertising
Advertising

Riset terkait efek minyak kelapa sawit terhadap kesehatan jantung cenderung bercampur. Beberapa studi menemukan minyak ini dapat melindungi jantung, namun studi-studi lain melaporkan temuan sebaliknya. Misalnya, sebuah riset yang mengkaji 51 studi menemukan bahwa kolesterol total dan kolesterol jahat atau LDL mengalami penurunan pada orang yang mengikuti pola diet dengan minyak kelapa sawit – dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi lemak trans dan asam laurat.

Beberapa riset lain juga menemukan hal serupa bahwa minyak kelapa sawit berpotensi untuk menurunkan kolesterol jahat atau LDL dan kolesterol total. Namun sebaliknya, beberapa studi mendapatkan temuan yang berlawanan. Misalnya, sebuah riset yang dimuat dalam The American Journal of Clinical Nutrition, ditemukan bahwa kadar LDL atau kolesterol jahat meningkat setelah mengonsumsi minyak kelapa sawit.

Karena temuan yang berlawanan di atas, kita disarankan agar mengonsumsi minyak kelapa sawit secara wajar dan tak berlebihan. Hindari pula pemakaian berulang minyak kelapa sawit yang telah dipanaskan. Sebuah riset menemukan bahwa pemakaian berulang dapat menurunkan efek antioksidannya dan memicu penyakit jantung akibat penimbunan plak di pembuluh darah.

2. Minyak kelapa sawit dan kanker

Kontroversi minyak kelapa sawit lainnya yakni dikaitkan dengan risiko kanker. Menurut European Food Safety Authority (EFSA), minyak kelapa sawit dapat menyebabkan kanker saat diproses pada suhu tinggi. Pengolahan minyak sawit dapat membentuk senyawa yang disebut glycidyl fatty acid esters (GEs). Saat dicerna tubuh, GE dapat pecah dan melepaskan senyawa lain yang disebut glycidol. Dalam studi pada hewan, glycidol memiliki efek karsinogenik dan berisiko memicu kanker pada manusia. Studi lanjutan diperlukan untuk menguatkan temuan ini. Bagaimanapun, bijak dalam mengonsumsi minyak kelapa sawit tetap perlu dipertimbangkan.

Namun, selain risiko kesehatan di atas, minyak kelapa sawit juga dikaitkan dengan pemeliharaan kesehatan otak. Pasalnya, minyak kelapa sawit merupakan sumber tocotrienol, bentuk vitamin E yang memiliki efek antioksidan untuk kesehatan otak. Tocotrienol dalam kelapa sawit berpotensi untuk melindungi jenis asam lemak tak jenuh ganda di dalam otak. Bentuk vitamin E ini juga berpotensi untuk memperlambat perkembangan demensia, menurunkan risiko stroke, dan mencegah pertumbuhan lesi otak.

SEHATQ

Berita terkait

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

7 jam lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

4 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

5 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

9 hari lalu

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

10 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya