Alasan Memilih Madu untuk Atasi Pilek, Lebih Baik dari Obat dan Antibiotik

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Sabtu, 22 Agustus 2020 20:40 WIB

Ilustrasi madu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Madu telah lama dijadikan pilihan untuk membantu mengatasi penyakit, terutama infeksi saluran pernapasan seperti pilek dan radang tenggorokan. Bahkan madu diklaim lebih baik daripada obat flu atau antibiotik.

Peneliti dari Oxford University menyimpulkan hal tersebut setelah membandingkan 14 studi penggunaan madu dengan antibiotik; over the counter (OTC) alias obat bebas seperti antihistamin, penekan batuk, ekspektoran (produk yang membantu membersihkan lendir); dan plasebo.

Setelah membandingkan studi dan temuan, para peneliti menemukan, madu memang membantu meredakan gejala lebih baik daripada obat-obatan bebas dan antibiotik. Apalagi sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA disebabkan oleh virus yang tak dapat dilawan dengan antibiotik.

Menurut dua studi, gejala sakit pada orang yang menggunakan madu lebih sedikit daripada yang lain.

“Kami menemukan madu kemungkinan besar memperbaiki gejala ISPA, dengan bukti terkuat dalam konteks frekuensi batuk dan tingkat keparahan batuk. Bukti moderat mendukung penggunaannya daripada perawatan biasa untuk gejala ISPA lainnya, dan sebagian besar bukti berasal dari penelitian pada anak-anak," kata peneliti seperti dikutip dari Medical Daily, Jumat, 21 Agustus 2020.

Mereka mengatakan, madu lebih efektif dan tidak terlalu berbahaya dibandingkan perawatan alternatif biasa dan menghindari kerusakan melalui resistensi antimikroba.

Meskipun demikian, anak-anak di bawah usia 1 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi madu karena berisiko terkena botulisme.

Anak yang berusia di atas setahun biasanya dapat mengonsumsi madu dengan aman karena sistem pencernaannya telah matang. Jika ragu, bicarakan hal ini dengan dokter Anda.

Pilek dan ISPA yang mempengaruhi sinus, hidung, laring, dan faring dapat membuat Anda merasa lelah, dengan gejala seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, dan hidung tersumbat.

Untuk melewati hari atau tidur sepanjang malam, beberapa orang meminta antibiotik dari dokter mereka atau obat flu dan alergi yang dijual bebas.

Meskipun produk obat OTC sudah tersedia, namun bisa berbahaya bagi sebagian orang. Dekongestan misalnya, dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti tekanan darah tinggi, kecemasan dan detak jantung tidak teratur.

“Dekongestan tidak boleh digunakan pasien yang secara bersamaan menggunakan inhibitor oksidase monoamine (sejenis antidepresan); kombinasi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang mengancam jiwa," kata para apoteker.

Obat batuk memiliki peringatannya sendiri. Jika diminum terlalu sering atau dalam dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan, obat ini dapat menyebabkan halusinasi, tekanan darah tinggi, dan kejang. Ekspektoran, di sisi lain, memiliki lebih sedikit efek samping.

Penggunaan antibiotik tidak disarankan untuk mengatasi infeksi virus seperti pilek dan sebagian besar ISPA. Zat ini tidak akan mengurangi gejala dan menggunakannya dalam situasi ini dapat menyebabkan resistensi antibiotik.

Berita terkait

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

6 jam lalu

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

Ratu lebah adalah satu-satunya betina dewasa secara seksual di koloni. Fungsi utamanya adalah bertelur hingga 2000 telur sehari.

Baca Selengkapnya

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

13 jam lalu

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

4 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

4 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

5 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

7 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

13 hari lalu

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

17 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

19 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya