Puting Payudara Mengeras Tak Hanya karena Rangsangan, Ini 9 Penyebab Lainnya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Jumat, 21 Agustus 2020 19:15 WIB

Ilustrasi memeriksa payudara. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam keadaan normal, puting payudara memiliki tekstur yang lembek atau lembut. Akan tetapi, bagian tubuh ini dapat mengeras apabila disentuh karena terdapat otot-otot yang bisa berkontraksi.

Puting payudara biasanya mengeras saat seseorang mendapat rangsangan seksual, menyusui, atau menopause. Akan tetapi, kondisi tersebut juga bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan puting mengeras.

1. Rangsangan seksual

Puting merupakan salah satu area sensitif bagi wanita. Ketika mendapat rangsangan, saraf akan memberi tahu otot-otot di sekitar area tersebut untuk berkontraksi sehingga puting menjadi keras. Selain puting mengeras, ketika gairah seksual meningkat Anda juga mungkin akan merasa lebih gerah, jantung berdebar lebih cepat, dan vagina menjadi lebih basah.

2. Cuaca dingin

Advertising
Advertising

Ketika dingin, sel saraf puting dapat terstimulasi dan menyebabkan pembuluh darah di dalamnya menyempit. Hal itulah yang membuat puting mengeras saat terpapar suhu dingin.

3. Menyusui

Adanya sentuhan mulut bayi ketika menyusui bisa membuat puting mengeras. Akan tetapi, kondisi tersebut juga bisa menandakan mastitis (infeksi jaringan payudara) yang terjadi akibat tersumbatnya saluran susu atau masuknya bakteri ke payudara melalui puting yang pecah-pecah.

4. Ovulasi

Ketika berovulasi, hormon estrogen mengalami peningkatan yang bisa membuat puting mengeras. Selain itu, kondisi ini juga dapat ditandai dengan keputihan, perubahan lendir serviks, kram atau nyeri panggul, kembung, dan meningkatnya libido.

5. Kehamilan

Meningkatnya kadar hormon kehamilan dan pasokan darah dalam tubuh dapat menyebabkan puting menjadi lebih menonjol, besar, dan keras. Kadang-kadang puting bisa terasa lembut dan sensitif. Selain itu, areola atau bagian gelap di sekitar puting juga menjadi lebih gelap.

6. Menopause

Penurunan kadar hormon saat menopause menyebabkanp erubahan pada tubuh termasuk payudara. Putting bisa menjadi lebih keras.Gejala menopause lainnya adalah hot flashes, kekeringan vagina, dan menurunnya gairah seksual.

7. Alergi

Alergi terhadap produk yang digunakan pada area payudara, seperti sabun, dan losion atau bahan pakaian yang dikenakan, dapat menyebabkan puting mengeras. Tak hanya itu, kulit sekitar puting juga bisa gatal, pecah-pecah, ruam, dan kemerahan.

8. Kanker payudara

Beberapa gejala kanker payudara antara lain puting yang terasa nyeri, kemerahan, bersisik, menebal, keras, dan mengeluarkan cairan. Kondisi ini tak hanya terjadi di area putting tapi juga di bagian lain sekitar payudara.

9. Abses payudara

Abses payudara disebabkan bakteri yang masuk melalui puting pecah-pecah. Kondisi ini sangatlah menyakitkan dan bisa membuat puting mengeras. Anda juga mungkin mengalami nyeri otot, demam, mual, dan sakit kepala.

10. Infeksi jamur

Infeksi jamur Candida umumnya terjadi pada orang yang menyusui. Selain puting mengeras, gejala lain yang bisa Anda rasakan adalah sensasi terbakar atau menyengat pada puting. Bayi yang diberi ASI melalui puting tersebut biasanya memiliki bercak putih di mulutnya.

SEHATQ

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

3 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

9 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

11 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

12 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

22 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

24 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

29 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

30 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

35 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya