Khawatir Produksi ASI Tak Mencukupi Kebutuhan Bayi? Ini Kata Pakar Laktasi

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Senin, 10 Agustus 2020 22:00 WIB

Ilustrasi menyusui. factretriever.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak ibu yang baru melahirkan merasa khawatir produksi air susu ibu atau ASI hanya sedikit sehingga tak mencukupi. Akibatnya, bayi menangis terus menerus. Padahal, kondisi bayi rewel dan menangis tak harus selalu karena lapar atau kekurangan ASI, bisa saja karena kondisi yang tidak nyaman, udara yang terlampau dingin, serta kolik.

Pakar laktasi Ameetha Drupadi mengatakan bahwa produksi ASI benar-benar menyesuaikan dengan kapasitas lambung bayi sehingga ibu menyusui tak perlu khawatir jika pada saat awal-awal menyusui jumlah ASI nya masih sangat minim.

“Memang ada ibu-ibu yang ASI-nya langsung ngucur pada hari pertama, tetapi ketika ASI moms belum banyak, jangan khawatir karena pada dasarnya produksi ASI akan mengikuti kapasitas lambung bayi. Dan di pekan-pekan awal itu, lambung bayi masih sangat kecil,” ujarnya, dalam Talkshow Breastfeeding Week bersama Teman Bumil, Senin, 10 Agustus 2020.

Ameetha Drupadi merinci bahwa pada hari pertama dan kedua, kapasitas lambung bayi hanya sebesar buah cherry dengan kapasitas 5 hingga 7 mililiter sehingga biasanya ASI yang keluar baru beberapa tetes.

Selanjutnya di hari ketiga, lambungnya bayi mulai sebesar buah kenari dengan kapasitas 22 hingga 27 mililiter sehingga secara perlahan ASI akan meningkat. Memasuki pekan pertama, setelah bayi lebih sering dan lebih kuat menyusui, kapasitasnya makin bertambah menjadi 45 hingga 65 mililiter, dan mulai bulan pertama, kapasitasnya mencapai sebesar telur dengan kapasitas 85 hingga 150 mililiter.

Advertising
Advertising

“Agar produksi ASI terus meningkat, ibu harus lebih sering memberikan ASI kepada bayi. Sebab, produksi ASI tergantung permintaan. Bila bayi menetek lebih efektif, maka produksi ASI dan pengeluaran ASI akan meningkat,” tuturnya.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar produksi ASI lebih meningkat. Pertama, perlekatan bayi saat menyusui harus tepat sehingga memicu hormon prolaktin yang mendorong meningkatnya produksi ASI.

Kedua, ibu harus dalam keadaan bahagia sehingga memicu munculnya hormon oksitosin yang akan memperlancar proses pengeluaran ASI.

Kadang ada ibu yang merasa khawatir ASI-nya sedikit karena bayi nangis terus. Akhirnya diberikanlah susu formula melalui botol agar si bayi merasa kenyang. Padahal, kondisi ini justru akan membuat bayi menjadi bingung puting.

Ketika bingung puting, otomatis perlekatannya akan salah sehingga produksi ASI menjadi tidak lancar dan akhirnya lama-kelamaan ASI akan berhenti berproduksi.

Berita terkait

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

1 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

6 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

7 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

8 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

11 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

11 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

18 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

19 hari lalu

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya