Happy Salma Kenang Masa Menyusui, Bawa Bayi ke Belakang Panggung

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 9 Agustus 2020 18:50 WIB

Aktris Happy Salma saat ditemui dalam konferensi pers pementasan teater 'Bunga Penutup Abad' di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, 31 Oktober 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Happy Salma termasuk ibu yang keras kepala tentang menyusui. Meskipun bekerja, dia tetap berusaha menyusui kedua anaknya, Tjokorda Sri Kinandari Kerthyasa, 5, dan Tjokorda Ngurah Rayidaru Kerthyasa, yang hampir berusia 2 tahun. Dia bahkan membawa anak-anaknya ke lokasi kerja agar tetap bisa menyusui.

Perempuan 40 tahun itu menceritakan perjuangannya menyusui kedua anaknya dalam bincang-bincang di Instagram Live bersama dokter spesialis anak Partiwi atau dr Tiwi, Ahad, 9 Agustus 2020.

Saat menyusui anak pertamanya, Kina, dia terlibat dalam sebuah proyek teater Perempuan Dangdut. Proyek itu sudah direncanakan jauh sebelum dia melahirkan sehingga mau tidak mau dia harus ikut.

“Jadi bayi saya selalu ikut dan saya juga obsessed namanya anak pertama,” kata dia sambil tersenyum.

Dia juga mengajukan syarat kepada sutradara agar diberi jeda waktu untuk menyusui anaknya. Saat itu Kina memang hanya mau menyusui secara langsung, tak mau ASI perah yang diberikan dalam botol.

“Pokoknya saya nggak boleh di atas panggung lebih dari 1 jam. Saya harus ke belakang panggung untuk menyusui bayi saya,” kata istri Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa itu.

Saat pementasan, Happy benar-benar membawa bayinya. Di tengah pertunjukan, dia diberi jeda dengan pementasan musik agar bisa berada di belakang panggung.

Advertising
Advertising

“Dari awal diatur pakai baju yang lebih mudah untuk menyusui. Jadi semua harus disesuaikan mengikuti itu. Sehabis menyusui tutup baju, ready, lari ke panggung lagi,” ujar dia.

Anak pertamanya baru berhenti menyusui ketika usianya 22 bulan. Proses menyapih dia lakukan berlahan-lahan. Kebetulan, saat itu dia harus meninggalkan Kina di Bali untuk mengurus ibunya yang sedang sakit di Sukabumi. Untungnya Kina saat itu sudah mau minum susu pengganti.

“Saya menyapihnya berlahan. Siang tidak saya kasih susu. Malam saya susui ketika mau tidur dan terbangun malam hari. Setelah itu, saya tidak menyusui sebelum tidur, cuma dikasih saat terbangun saja. Sampai akhirnya tidak sama sekali,” kata Happy.

Meski agak repot, Happy merasa sangat terkesan dengan pengalaman tersebut karena tak semua perempuan memiliki kesempatan yang sama.

Berita terkait

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

3 hari lalu

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

4 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

5 hari lalu

Alasan ASI Beku Lebih Baik dari ASI Bubuk

Kepala BKKBN menyebut ASI yang dibekukan lebih baik dari ASI bubuk, ini alasannya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

7 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

10 hari lalu

Alasan IDAI Tak Sarankan ASI Dijadikan Susu Bubuk

IDAI tak menyarankan ASI dibekukan dan dijadikan ASI bubuk. Berikut ragam alasannya.

Baca Selengkapnya

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

35 hari lalu

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

18 Maret 2024

Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.

Baca Selengkapnya

Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

13 Maret 2024

Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.

Baca Selengkapnya

Artis-artis Ini Tak Merapat ke Prabowo-Gibran Setelah Kalah, Pilih Teruskan Perjuangan

17 Februari 2024

Artis-artis Ini Tak Merapat ke Prabowo-Gibran Setelah Kalah, Pilih Teruskan Perjuangan

Meski paslon yang didukung kalah, jajaran artis ini memilih tidak merapat ke paslon 02, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

16 Februari 2024

Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu menyusui harus mengonsumsi makanan bergizi.

Baca Selengkapnya