Posisi Rahim Tak Normal, Gejalanya Nyeri Miss V Hingga Endometriosis

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Jumat, 7 Agustus 2020 10:00 WIB

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rahim atau uterus adalah bagian dari organ reproduksi perempuan yang berperan dalam proses menstruasi hingga kehamilan. Rahim memiliki tiga bagian, yaitu fundus uteri (bagian atas rahim), badan rahim yang merupakan bagian tengah, dan serviks atau leher rahim di bagian bawah, dekat dengan vagina.

Letak rahim normal adalah di sebelah belakang atas dari kandung kemih dan di depan rektum yang disebut anteversi uteri. Pada orang dewasa, posisi rahim akan cenderung condong ke depan, ke arah perut. Namun letak rahim yang normal sebenarnya bisa sedikit berubah-ubah, tergantung dari kondisi kandung kemih. Saat kandung kemih sedang kosong, maka posisi rahim akan terlihat sedikit lebih maju. Lalu saat kandung kemih sudah mulai terisi, lama-kelamaan posisinya akan bergeser sedikit ke belakang.

Posisi rahim pada perempuan bisa berubah-ubah sesuai kondisi. Misalnya pada ibu hamil, letak rahimnya tentu akan berbeda dari perempuan yang baru masuk masa puber. Namun ada batas yang membedakan posisi rahim yang normal dan yang tidak normal.

Perempuan dengan letak rahim abnormal bisa merasakan berbagai gejala seperti nyeri di vagina, sakit saat menstruasi, dan tidak nyaman saat berhubungan seks. Kelainan letak rahim juga bisa disebabkan oleh penyakit seperti endometriosis dan fibroid rahim.

Kelainan posisi rahim yang sering terjadi adalah retroversi uterus. Artinya, rahim yang normalnya terletak menghadap ke arah perut, kini terbalik agak miring ke belakang dan jadi menghadap ke arah tulang belakang. Perempuan yang memiliki kondisi ini sebenarnya tidak bisa disebut memiliki rahim abnormal. Sebab yang berubah hanyalah posisinya dan bukan fungsinya. Retroversi uterus tidak akan membuat perempuan sulit hamil.

Advertising
Advertising

Hanya saja, terkadang kondisi ini bisa jadi salah satu tanda adanya kelainan di organ reproduksi, seperti endometriosis misalnya. Endometriosis lah yang akan memengaruhi kesuburan dan bukan letak dari rahim tersebut.

Sebagian besar perempuan yang memiliki retroversi rahim tidak merasakan gejala apa pun. Namun, sebagiannya lagi dapat merasakan gejala seperti nyeri di vagina atau punggung bawah saat berhubungan seks, sakit saat menstruasi, kesulitan menggunakan tampon, sering buang air kecil, kandung kemih terasa seperti tertekan, ada infeksi saluran kemih, dan perut bagian bawah terlihat agak turun.

Jika retroversi uteri terjadi sejak lahir, tentu hal ini akan sangat sulit dicegah. Kelainan letak rahim yang terjadi tanpa dipicu penyakit apapun dan tanpa gejala sebenarnya bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun, Anda bisa mencegah penyakit yang bisa menyebabkan rahim menjadi terbalik, seperti fibroid dan dan endometriosis.

Cara mencegah rahim terbalik

1. Berolahraga secara teratur

Berolahraga teratur, minimal selama 4 jam dalam seminggu bisa membantu meluruhkan kadar lemak dalam tubuh. Dengan berkurangnya lemak, sirkulasi hormon estrogen di tubuh akan jadi lebih lancar, dan endometriosis pun dapat dicegah. Berolahraga juga akan membuat aliran darah ke rahim jadi lebih lancar, sehingga rahim akan menjadi lebih sehat.

2. Menghindari konsumsi alkohol berlebih

Konsumsi alkohol berlebih bisa meningkatkan kadar estrogen di tubuh. Memiliki estrogen berlebih ternyata berkaitan dengan meningkatnya risiko endometriosis.

3. Membatasi konsumsi kafein

Konsumsi kafein berlebih juga bisa meningkatkan kadar estrogen di tubuh. Mengurangi asupan kafein harian bisa mencegah terjadinya endometriosis dan fibroid rahim sekaligus.

4. Memperbanyak konsumsi sayur

Mengosumsi banyak sayur, terutama brokoli, kembang kol, dan kol bisa membantu melancarkan sirkulasi estrogen di tubuh.

SEHATQ

Berita terkait

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

2 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

13 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

17 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

18 hari lalu

Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

20 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

23 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

25 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

33 hari lalu

Tidak Boleh Diabaikan, Kenali Gejala dan Tanda Awal Kanker Ovarium Berikut

Kanker ovarium stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, yang dapat menyebabkan diagnosis tidak terjawab.

Baca Selengkapnya

Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

33 hari lalu

Gejala Stroke pada Perempuan dan Faktor Pemicu Serangan

Secara umum, gejala stroke bisa berupa wajah yang turun, satu lengan lemah, dan bicara cadel. Bagaimana dengan perempuan?

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

35 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya