Bahaya Infeksi Gonore pada Wanita, Keguguran hingga Kemandulan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Rabu, 5 Agustus 2020 20:05 WIB

Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco

TEMPO.CO, Jakarta - Gonore (GO) atau “pilek” organ intim memiliki risiko berbahaya seperti kemandulan hingga infeksi janin.

Dokter spesialis kulit dan kelamin Anthony Handoko mengatakan GO disebabkan oleh infeksi bakteri infeksi Neisseria Gonorrhoeae dan dapat menular dari orang ke orang.

Bakteri ini ditularkan ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal. Bahkan, dapat menular dari ibu kepada anak selama proses persalinan.

Advertising
Advertising

GO yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapat pengobatan secara benar kata Anthony dapat menyebabkan komplikasi dari ringan hingga berat.

Berdasarkan lokasi anatomis, komplikasi GO dapat terjadi pada genital dan sekitarnya (seperti saluran kemih, panggul dan kandungan) dan ekstra genital (faring/saluran menelan, selaput lendir mata/konjungtiva, sendi).

"Infeksi GO berat dan lanjut pada wanita bahkan dapat menyebabkan penularan infeksi GO ke bayi saat proses melahirkan dan infertilitas (kemandulan),” ujarnya dalam diskusi online, Rabu, 5 Agustus 2020.

Sayangnya sebagian besar wanita hamil tidak menunjukkan gejala ketika dia mengalami penyakit ini sehingga memang agak sulit terdeteksi. Kalau pun ada, lanjut Anthony, gejalanya bisa mirip seperti keluhan yang biasa terjadi dalam kehamilan, seperti keputihan, perdarahan, atau muncul bercak darah pada vagina.

Dia menerangkan, infeksi gonokokus pada wanita hamil yang tidak segera diobati banyak dikaitkan dengan keguguran, kelahiran prematur dan berat lahir rendah, ketuban pecah dini, korioamnionitis, atau komplikasi kehamilan lainnya, sehingga bisa menginfeksi janin.

Wanita hamil yang mengidap penyakit ini bahkan bisa langsung menginfeksi bayi mereka, khususnya ketika proses persalinan, hal tersebut terjadi karena bayi bersentuhan langsung dengan sekresi genital dari ibunya.

Infertilitas atau kemandulan juga menjadi masalah lain akibat infeksi GO. Bakteri Neisseria gonorrhoeae menjadi salah satu bakteri patogen yang memengaruhi morbiditas saluran reproduksi, termasuk infertilitas faktor tuba dan penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID).

PID dapat menyebabkan jaringan parut pada tuba falopi menghalangi jalur sel telur yang dikeluarkan dari ovarium, sehingga mencegah kehamilan alami dan menyebabkan infertilitas.

Sedangkan pada pria, GO dapat menyebabkan tabung kecil melingkar di bagian belakang testis di mana saluran sperma berada (epididimis) menjadi meradang (epididimitis) sehingga menjadi infertil.

Meskipun agak jarang terjadi, GO yang tidak diobati juga dapat menyebar ke darah atau sendi Anda dan bisa mengancam jiwa. GO yang tidak diobati, pada beberapa kasus, meningkatkan peluang untuk mendapatkan atau menularkan HIV/AIDS.

Oleh karena itu, Anthony menyarankan agar masyarakat khususnya yang memiliki lasangan dengan penyakit ini sebisa mungkin melakukan pencegahan. Pencegahan utama yang bisa dilakukan masyarakat adalah melakukan hubungan intim yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom, tidak bergonta-ganti pasangan, membatasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi.

Adapun faktor risiko yang dapat terinfeksi yakni mereka yang ada di usia produktif 15-49 tahun. "Memiliki perilaku seksual aktif yang tidak aman, mengobati diri sendiri dengan membeli obat yang tanpa anjuran dokter, sehingga mengalami masa inkubasi yang pendek," ujar Anthony.

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

2 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

6 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

9 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

10 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

12 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

19 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

22 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

22 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

23 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya