World Breastfeeding Week, Menyusui Baik untuk Anak dan Lingkungan

Senin, 3 Agustus 2020 10:19 WIB

Ilustrasi menyusui. factretriever.com

TEMPO.CO, Jakarta - World Breastfeeding Week atau pekan menyusui dunia merupakan kampanye global yang dirayakan pada tanggal 1-7 Agustus setiap tahunnya. Kampanye ini bertujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung menyusui, serta meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di seluruh dunia.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar peringatan world breastfeeding week selalu memiliki tema yang berbeda-beda setiap tahunnya. Tahun ini pekan menyusui dunia ini mengangkat tema “Dukung Menyusui Untuk Sehatkan Bumi”.

Pesan yang ingin disampaikan melalui tema ini adalah bahwa menyusui tidak hanya baik bagi ibu dan anak, namun juga berdampak baik lingkungan. Menyusui adalah sumber makanan dan gizi yang berkelanjutan dan alami, serta tidak memiliki jejak karbon limbah apapun bagi bumi. “Kami tahu betul masih banyak orangtua yang belum menyadari bahwa menyusui dapat mengurangi limbah di bumi ini”, ucap Nia kepada Tempo, Sabtu 1 Agustus 2020.

Nia Umar menjelaskan menyusui jelas baik bagi bumi, tidak ada limbah yang dihasilkan dari menyusui. Dengan menyusui kita turut menjaga bumi sebagai rumah satu-satunya agar tidak makin banyak tertimbun sampah dan limbah dari pembuatan susu formula yang memiliki rantai produksi yang panjang. "Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk mendukung, melindungi & mempromosikan menyusui bagi kesehatan bumi kita bersama," ajak Nia.

AIMI pun ikut menyelenggarakan berbagai rangkaian acara dalam rangka world breasfeeding week di masa pandemi Covid-19 ini, seperti seminar daring bekerja sama dengan 2 lembaga yang bergerak di ranah lingkungan, Greenpeace Indonesia dan EwasteRJ. Seminar daring ini akan disiarkan secara Live melalui Facebook dan Youtube AIMI pada tanggal 7 Agustus 2020, pukul 13.00.

Advertising
Advertising

Seperti dilaporkan pada Green Feeding Indonesia, bahwa pengganti ASI yang diproduksi secara industri dibuat dari produk susu dan pertanian lainnya, menghasilkan Gas Rumah Kaca (GRK) termasuk metana dan Nitrous Oksida selama produksi, transportasi, dan penggunaan. Penggunaannya juga menghasilkan volume limbah yang cukup besar, yang perlu dibuang. Sementara, menyusui tidak membutuhkan biaya tambahan dan tidak memiliki jejak karbon limbah bagi bumi.

Seminar tersebut akan membahas beberapa topik seru lintas dua sektor: menyusui dan lingkungan. AIMI akan membahas mengapa harus mendukung menyusui demi melestarikan lingkungan, sementara 2 lembaga lain akan membahas bentuk-bentuk pencemaran dan solusi pencegahan nya bagi kelompok paling terdampak yaitu ibu dan bayi.

Pihaknya berharap seminar ini dapat menggugah banyak pihak agar lebih memberikan dukungannya pada praktik menyusui mengingat ternyata menyusui bukan merupakan ranah kesehatan saja, namun lintas sektoral. Menyusui pun menyelamatkan dan menyehatkan bumi.

Berita terkait

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

5 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

6 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

7 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

10 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

20 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

25 hari lalu

Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

26 hari lalu

Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

32 hari lalu

Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.

Baca Selengkapnya

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

40 hari lalu

SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.

Baca Selengkapnya