Shandy Aulia Stop Berikan Madu untuk Putrinya, Ini Bahaya Madu untuk Bayi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 25 Juli 2020 09:05 WIB

Shandy Aulia memberikan MPASI pertama kepada anaknya, Claire Herbowo, di usia 4 bulan. (Instagram/@shandyaulia)

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Shandy Aulia kerap memberikan perkembangan tumbuh kembang putrinya Claire Herbowo di laman Instagram. Dalam unggahan terbarunya, Shandy mengungkapkan bahwa ia memutuskan untuk tidak memberikan madu pada anaknya

Menurut wanita berusia 33 tahun itu, keputusannya memberikan madu untuk Claire adalah alasan pribadi dan ia tak bermaksud menyarankan hal tersebut kepada siapa pun. Namun sebagai figur publik ia juga menyadari bahwa keputusan memberikan madu yang dia unggah di Youtube Channel-nya memiliki dampak luas pada publik.

“Pro-Kontra yang terjadi dan perbedaan pendapat sehingga tidak hanya adu pendapat secara sehat saja. tetapi juga mengarah kepada saling menghujat dengan asumsi dan perkataan sesama para ibu-ibu dengan pandangannya masing-masing,” ujarnya dalam keterangan fotonya sedang menyuapi putrinya pada Jumat, 24 Juli 2020.

Shandy Aulia ingin agar adu pendapat itu selesai dan memutuskan untuk mengikuti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yaitu tidak memberikan madu pada anak di bawah 1 tahun. “Kiranya penjelasan saya ini dapat meluruskan semua pro dan kontra yang ada. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang peduli pada tayangan YouTube Chanel saya mengenai pemberian madu, untuk menghindari asumsi berkepanjangan dan rasa khawatir para ibu yang merasa tidak nyaman akan video tersebut, saya akan take out bagian pemberian madu tersebut,” katanya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, melansir laman Antara, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Robert Soetandio, mengatakan anak berusia di bawah satu tahun sebaiknya tak diberi madu. Alasannya, madu mengandung zat yang berbahaya bagi bayi. "Pemberian madu di bawah satu tahun tidak boleh, ditakutkan ada kontaminasi Clostridium botulinum," kata dia via daring, Ahad, 19 Juli 2020.

Clostridium botulinum merupakan bakteri juga terdapat dalam madu bisa menghasilkan neurotoksin yang berbahaya di dalam tubuh. Racun ini bisa memunculkan kondisi yang disebut botulisme. Kondisi ini kondisi serius yang salah satunya bisa berujung kematian bayi terutama di bawah usia enam bulan berada pada risiko tertinggi, seperti dilansir dari laman Healthline.

Gejala botulisme yang paling umum meliputi kelemahan, sulit makan, sembelit, lesu, anak bisa sulit bernapas dan beberapa bahkan bisa mengalami kejang. Gejala ini biasanya muncul dalam 12-36 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri Clostridium. Namun, beberapa anak dengan botulisme mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda sampai 14 hari setelah paparan.

"Jadi (madu sebaiknya) ditunda dulu sampai (anak) berusia setahun ke atas, rasa manis bisa dari yang lain seperti pepaya," demikian kata Robert.

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

4 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

4 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

8 hari lalu

Tak Sembarang Betina, Begini Proses Pemilihan Ratu Lebah

Ratu lebah adalah satu-satunya betina dewasa secara seksual di koloni. Fungsi utamanya adalah bertelur hingga 2000 telur sehari.

Baca Selengkapnya

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

9 hari lalu

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

9 hari lalu

Umur Berapa Bayi Mulai Boleh Dipijat?

Tak ada pedoman pasti kapan bayi mulai dapat dipijat untuk pertama kalinya.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

9 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

11 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya