Rency Milano Kakak Elma Theana Alami Infeksi karena Filler Wajah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 23 Juli 2020 10:55 WIB

Rency Milano mengalami infeksi akibat filler wajah. Instagram/@elmatheana

TEMPO.CO, Jakarta - Rency Milano, kakak aktris Elma Theana dan aktor Sonny Septian, mengalami efek tidak menyenangkan dari prosedur kecantikan yang dia jalani di salah satu klinik. Wajahnya terlihat bengkak, bagian dagu dan bibirnya mengeluarkan nanah.

Elmamengunggah beberapa foto dan video kondisi kakaknya di Instagram. “Kakak aku menjadi korban mal praktek yang membuat dagunya menjadi keluar nanah dan bengkak,” kata dia dalam sebuah unggahan di Instagram, Selasa, 21 Juli 2020.

Dalam salah satu video yang diunggah, Elma Theana menjelaskan awal mula kondisi kakaknya. Menurut dia, Rency Milano melakukan suntik filler di sebuah klinik kecantikan di Jakarta. Filler disuntikkan di bagian dagu dan bibir.

“Tapi menurut beberapa keterangan dokter kecantikan, filler itu sebenarnya tidak berbahaya karena sifatnya tidak permanen. Dia hanya bertahan enam bulan sampai satu tahun. Apalagi kalau kita sering mandi di air panas, filler itu akan hilang dengan sendirinya,” kata bintang sinetron era 1990-an itu.

Namun, filler di wajah Rency tidak hilang meskipun sudah lewat dari setahun. Cairan yang disuntikkan itu kini malah mengeras dan infeksi. Elma menduga bahwa yang disuntikkan itu adalah silikon.

“Kakak saya memang pada saat itu mengalami demam, panas, dan menggigil disertai perubahan pada wajahnya,” ujar Elma.

Filler merupakan salah satu prosedur kecantikan yang paling banyak diminati. Dilansir dari Healthline, filler merupakan zat sintetis atau alami yang disuntikkan ke dalam garis, lipatan, dan jaringan wajah untuk mengurangi munculnya keriput dan mengembalikan kepenuhan wajah yang berkurang seiring bertambahnya usia. Filler juga digunakan untuk menghapus garis senyum, mengisi pipi dan bibir, dan memperbaiki bekas jerawat.

Sebagian besar filler dapat diserap. Jadi, hasilnya juga tidak bertahan lama, berkisar hitungan bulan hingga tahun, tergantung jenis filler dan orang yang mendapatkannya.

Meski cenderung aman, ada beberapa risiko yang dihadapi pasien, seperti kemerahan, pembengkakan, rasa sakit, memar, gatal, dan ruam. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung 7 hingga 14 hari.

Advertising
Advertising

Beberapa risiko lebih berat, tapi ini sangat jarang, misalnya infeksi, kebocoran pengisi melalui tempat injeksi, nodul di sekitar tempat suntikan, granuloma atau reaksi inflamasi terhadap filler, perpindahan filler dari satu area ke area lain, cedera pada pembuluh darah, hingga kebutaan dan kematian jaringan karena aliran darah tersumbat.

Untuk menghindari risiko tersebut, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya.

- Suntik filler harus dilakukan profesional medis berlisensi, terlatih, dan berpengalaman, bisa dokter kulit atau ahli bedah plastik.

- Prosedur dilakukan dalam ruangan medis, bukan di rumah atau di kios mal.

- Tanyakan dokter tentang pengalaman mereka dengan jenis filler yang dipilih. Semakin banyak pengalaman yang mereka miliki dengan produk, semakin baik.

- Jangan membeli filler secara online, harus dari penyedia medis.

- Filler harus disuntikkan dengan jarum suntuk baru yang steril. Periksa jarum suntik untuk memastikan.

- Pastikan filler yang digunakan disetujui oleh pihak yang berwenang.

- Waspadai risiko dan potensi efek samping.

- Baca bahan filler, jangan disuntikkan jika Anda tahu memiliki alergi terhadap komponen filler.

- Beri tahu dokter jika Anda sedang minum obat atau suplemen. Beberapa mungkin bereaksi dengan bahan-bahan filler

Berita terkait

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

1 jam lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

3 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

6 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

7 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

9 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

19 hari lalu

Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

20 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

26 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

27 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

32 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya