Virus Corona Menyebar di Udara, Apakah Face Shield Masih Efektif?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 17 Juli 2020 17:45 WIB

Seorang model mengenakan face shields berpose di samping mobil Mitsubishi yang dihadirkan dalam pameran Bangkok International Motor Show ke-41 di Bangkok, Thailand 14 Juli 2020. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli sepakat bahwa melindungi area wajah saat di tempat umum penting untuk mencegah penularan virus corona. Saat ini ada beberapa pilihan pelindung wajah. Selain masker bedah dan masker kain, kini face shield pun banyak dicari. Apakah face shield efektif melindungi, mengingat virus corona kini disebut menyebar di udara?

David Edwards dari Universitas Harvard, yang juga CEO dan Pendiri Sensory Cloud, mengatakan ada pro dan kontra soal face shield. Meskipun efektif mencegah tetesan pernapasan yang keluar melalui batuk atau bersin, pelindung wajah ini tidak dapat memblokir partikel yang lebih kecil. Sebab, pelindung wajah tidak sepenuhnya menutup muka.

"Partikel yang lebih kecil tidak berjalan seperti peluru, mereka melayang di udara dan di bawah face shield, Anda masih bernapas di udara itu," kata Edwards seperti dikutip People, Kamis, 16 Juli 2020.

Jadi, Edwards tetap merekomendasikan menggunakan masker, baik dipakai bersama dengan face shield atau tidak.

"Dari sudut pandang ilmiah, jika Anda bertanya kepada saya, masker kelas bedah versus face shield, saya akan memakai masker," katanya.

Menurut dia, masker kelas rumah sakit N95 adalah yang terbaik dalam mencegah penyebaran COVID-19. Namun, itu hanya disediakan untuk profesional medis dan pekerja garis depan lainnya.

Sebuah studi baru-baru ini menetapkan bahwa masker kain yang dijahit berlapis-lapis jadi pilihan paling efektif kedua. Menurut Edwards, semakin banyak lapisan maka semakin baik.

"Ilmu pengetahuan di sini sangat mudah. Anda ingin masker berlapis yang memiliki ukuran pori yang sangat kecil, yang pas untuk wajah."

Pilihan lain yang sedang naik daun adalah masker dengan tengah plastik transparan memperlihatkan mulut sehingga sangat berguna saat berkomunikasi, terutama dengan orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran. Namun, ini belum diuji keefektifannya.

"Segala jenis integrasi bahan plastik yang jenisnya tidak dapat ditembus partikel, tapi Anda harus memestikan segelnya baik," katanya.

Meskipun saat ini tidak ada data tentang efektivitas topeng dengan tengah plastik, John Whyte, Kepala Medical Officer di WebMD dan koresponden kesehatan MSNBC, mengatakan bahwa masker ini berpotensi menawarkan perlindungan lebih karena dapat mencegah orang melepas masker mereka selama bercakap-cakap.

Sekelompok peneliti di Florida Atlantic University’s College of Engineering and Computer Science belum lama ini menemukan bahwa tanpa masker, tetesan dari batuk menyebar lebih dari 8 kaki (2,4 meter), melebihi jarak sosial yang direkomendasikan 6 kaki (1,8 meter).

Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa risiko penularan virus corona turun 85 persen ketika orang mengenakan masker. “Pada poin ini masker sangat penting, mencuci tangan sangat penting, jarak sosial sangat penting. Apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali,” kata Edwards.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya