Anak Mulai MPASI, Jangan Abai pada Jumlah dan Frekuensi Makan

Jumat, 10 Juli 2020 14:02 WIB

Ilustrasi anak sedang makan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Saat anak mulai memasuki fase makan Makanan Pendamping Air Susu Ibu atau MPASI tandanya anak sudah mulai mencoba berbagai jenis makanan. Selain memperhatikan nutrisi makro dan mikronya yang menjadi panduan MPASI, Anda juga disarankan untuk memperhatikan jumlah dan frekuensi makan anak.

Menurut dokter Spesialis Anak dan Konsultan Dokter Titis Prawitasari banyak orang tua yang kurang memperhatikan jumlah asupan dan frekuensi makan anak. Dia mencontohkan saat awal mencoba MPASI, orang tua bisa mencoba sebanyak 2 sendok makan pada anak lalu lihat responnya. Jika tidak ada keluhan maka bisa diatur melalui frekuensi makan. Perlahan meningkat misal dari 2, 3 lalu 4 kali dengan porsi sedikit, tidak sekali makan langsung banyak kapasitas lambung anak juga belum banyak

"Perlu diperhatikan jika pada awal pemberian MPASI, anak masih adaptasi jadi secara kuantitas juga tidak bisa dimaksimalkan. Yang penting sebagai panduan ialah anak mendapatkan asupan sebanyak 200 kalori, yang kita tandai dengan naiknya berat badan anak," ucap Dokter Titis. Live Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kamis 9 Juli 2020

Pada bayi yang berusia 6-8 bulan cukup hanya 200 kalori meliputi makan keseluruhan dalam sehari. Setiap makan 80-100 kalori misalnya agar tercukupi. Selain itu, Dokter Titis juga menginatkan porsi protein yang harus dimaksimalkan dalam sajian MPASI. Selama ini banyak yang memberikan buah dan sayur lebih banyak dibanding dengan protein. "Di awal MPASI jangan memberikan menu tunggal karena tidak memenuhi gizi seimbang. Sebab, protein, lemak, dan karbohidrat harus diberikan sejak awal MPASI. Prinsipnya bahwa semua makro dan mikro nutrisi harus dipastikan cukup," tambah Titis.

Ketika jumlah dan frekuensi sudah mencukupi, maka dicek lagi tekstur makanannya. Pastikan tekstur halus, tidak cair, cenderung mengental dan tidak menggumpal. Anak usia 8-9 bulan makanannya tidak disaring, karena anak bisa mulai melumat makanan, sehingga lauk bisa dicincang halus bertekstur ada potongan yang masih halus. Anak usia 1 tahun sudah bisa makan ala keluarga dengan irisan yang lebih kasar lagi.

Advertising
Advertising

Kemudian waktu makan disarankan agar anak benar-benar fokus, jangan ada distraksi yang mengganggu konsentrasi anak. Selain itu perhatikan kesiapan anak mulai MPASI. "Perhatikan lagi tanda anak sudah siap makan, kalau si anak sudah bisa menegakkan kepala biasanya pada usia 3-4 bulan, kalau didudukkan sudah bisa tegak, melihat makanan senang, sudah bisa meraih makanan atau barang di sekitarnya langsung masuk ke mulut atau fase oral saat bayi usia 4-6 bulan. Perlu diperhatikan jika anak punya kekhususan masing-masing jadi ukurannya range bulan tidak saklek," paparnya.

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

4 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

4 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

5 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Bayi, Bukan Cuma Gigi Rusak

Tak hanya kerusakan gigi, berikut sederet bahaya konsumsi gula berlebih pada bayi setelah mendapat MPASI.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

9 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

16 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

18 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

20 hari lalu

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.

Baca Selengkapnya