Kisah Emilia Clarke Selamat dari Kematian karena Aneurisma Otak

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Selasa, 7 Juli 2020 09:00 WIB

Penampilan Aktris Emilia Clarke dengan tatanan rambut karya Adir Abergel di Primetime Emmy Awards, Los Angeles, 18 September 2016. REUTERS/Lucy Nicholson

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Inggris Emilia Clarke mengucapkan terima kasih kepada para pekerja medis dan orang-orang yang bekerja memerangi pandemi Covid-19 di negaranya. Secara khusus, dia menuliskan surat kepada para staf rumah sakit yang telah menyelamatkan nyawanya saat mengidap aneurisma otak pada Februari 2011.

"Memori yang akan saya kenang ... adalah yang membuat saya kagum," tulis bintang Game of Thrones dalam buku baru, Dear NHS: 100 Stories to Say Thank You.

Buku itu didedikasikan untuk ribuan juru masak, pembersih, pekerja dan staf medis yang bertugas selama pandemi Covid-19 di National Health Service (NHS), Inggris. Layanan kesehatan Inggris itu memperingati hari jadinya yang ke-72 pada tahun ini.

Dia mengenang masa-masa dalam perawatan sekitar 9 tahun lalu. Selama tiga minggu di momen itu, dia tak pernah merasa sendirian. Selalu ada staf yang menemaninya melewati masa-masa menyulitkan.

Aktris 33 tahun itu pertama kali mengungkapkan bahwa dia menjalani dua operasi untuk menyelamatkan nyawanya dari aneurisma dalam sebuah esai pada Maret 2019 untuk The New Yorker. Dia mengatakan tiba-tiba merasa sakit parah di tengah-tengah latihan dengan instruktur pribadinya di London.

Dia lalu melakukan pemerikasaan MRI di rumah sakit kemudian didiagnosis mengalami stroke yang mengancam nyawa, dikenal sebagai perdarahan subarakhnoid (SAH). Kondisi ini terjadi ketika ada perdarahan mendadak di celah antara otak dan membran tengah yang membungkus otak.

"Jika saya mau hidup dan menghindari defisit yang mengerikan, saya harus menjalani operasi segera," katanya kepada The New Yorker, seperti dikuti People, Senin, 6 Juli 2020. "Dan, bahkan saat itu, tidak ada jaminan."

Surat itu juga memberikan penghormatan kepada perawat yang pertama kali menyarankan agar dia melakukan pemindaian otak setelah masuk ke ruang gawat darurat.

"Dia menyelamatkan hidupku," kata Clarke, sebelum melanjutkan untuk mengucapkan terima kasih. "Dokter bedah yang keahliannya, pemikirannya cepat dan tekadnya juga mencegah yang terburuk, sementara tidak pernah membiarkan seberapa dekat aku dengan kematian."

Dia juga mengucapkan terima kasih khusus untuk ahli anestesi, yang katanya membuat seluruh keluarganya terkikik ketika berbicara dengan Clarke karena pengaruh obat bius ke otaknya hingga hitungan mundur ke-10.

Emilia Clarke menjalani operasi tiga jam dan menghabiskan empat hari di ICU. Operasi itu dilakukan tak lama setelah dia menyelesaikan syuting musim pertama Game of Thrones.

Usai operasi, efek samping perawatan masih membuatnya merasa hancur. Trauma otak membuat dia mengalami suatu kondisi yang disebut afasia, menyebabkan dia lupa namanya sendiri, serta depresi berat hingga ingin menghabisi hidupnya.

"Saya meminta staf medis untuk membiarkan saya mati," katanya kepada The New Yorker.

Dia lalu bercerita bagaimana staf rumah sakit membantunya melewati hari-hari yang gelap itu, termasuk kepada phlebotomist yang sabar mengambil darah dari pembuluh darahnya yang kecil dan tersembunyi, koki yang membuatkannya ikan dengan saus putih dengan kacang polong setiap hari.

Dia juga berterima kasih kepada petugas kebersihan yang membersihkan lantai bekas pispotnya yang jatuh, juga para perawat yang tak sempat dia ucapkan terima kasih.

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

8 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

8 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

8 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

8 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

9 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

9 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

15 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

22 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

29 hari lalu

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya