Vivienne Westwood berkolaborasi dengan Andreas Kronthaler mengusung tema gipsi untuk koleksi Musim Dingin 2020-21 yang diperagakn di Paris Fashion Week, Sabtu, 29 Februari 2020. (Instagram/@viviennewestwood)
TEMPO.CO, Jakarta - Krisis virus corona memaksa para pelaku industri fashion beradaptasi memanfaatkan teknologi. Para perancang busana akan menggelar pertunjukan di Paris Fashion Week secara daring untuk tetap menarik hati klien, pekan depan.
Berbeda dari biasanya, pergelaran kali ini tanpa fashionista maupun paparazzi.
Merek seperti Christian Dior hingga Valentino akan memperkenalkan koleksi baru dan peragaan lewat video yang berlangsung pada 6-8 Juli.
Ini membuat pemasok tekstil dan artisan bisa terus bekerja, meski bisnis lain merasa lesu karena acara yang biasanya mengumpulkan banyak orang ini berubah.
"Dampak pekan mode virtual kepada bisnis kami ini serius, karena tidak ada klien yang diantar-antar," kata Guillaume Connan, pengusaha perusahaan limusin yang biasa mengantar orang-orang penting selama acara.
Pekan mode Paris menyumbang 1,2 miliar euro untuk ekonomi setempat tiap tahun, seperti dikutip dari Reuters.
Fashion show yang biasa mungkin akan kembali digelar di Paris pada September mendatang dan berbagai merek sudah menyewa tempat.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
44 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.