TEMPO.CO, Jakarta - Siapa pun tak suka sakit. Kondisi ini akan lebih tak disukai ibu baru karena harus menyusui bayinya. Bagaimana kalau sakitnya menular?

Sangat jarang penyakit menular melalui air susu ibu atau ASI. Catherine Dundon, dokter anak di Vanderbilt University Children's Hospital, Amerika Serikat, mengatakan bahwa selama mampu, para ibu dapat terus menyusui bayi mereka. Alasan ibu yang sakit sebaiknya tidak menyusui adalah jika dia merasa tak mampu untuk melakukannya atau jika dia minum obat yang tidak aman untuk bayinya.

Justru, sang ibu membentuk antibodi terhadap penyakitnya dalam empat hingga lima hari yang ia berikan kepada bayi melalui ASI.

Bahkan ibu yang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19 pun dianjurkan tetap menyusui bayinya.

"CDC merekomendasikan bahwa ibu dengan corona virus yang dikonfirmasi atau dicurigai terus memberikan ASI kepada bayi mereka,” kata Jessica Madden, Direktur Medis Aeroflow Breastpumps, seperti dilansir Parents.

Baca: Busui Terinfeksi Corona Boleh Tetap Menyusui, Ingat 3 Hal Ini

Virus sangat jarang menular melalui ASI, tapi ibu dapat menularkannya melalui droplet dari bersin atau batuk. Droplet ini dapat masuk ke mata, hidung, atau mulut bayi dan menyebabkan infeksi.

Lalu bagaimana jika Anda harus minum obat? Dilansir Times of India, Rabu, 24 Juni 2020, ada beberapa obat demam yang bisa dikonsumsi ibu menyusui dan hamil, termasuk paracetamol dan ibuprofen. Hanya saja, ibuprofen tidak dianjurkan untuk penderita asma atau maag. Hindari juga aspirin. Jika demam tak kunjung reda, kunjungi dokter. Mintalah obat-obatan yang aman untuk bayi.

Untuk mengurangi penularan penyakit saat menyusui, selalu cuci atau bersihkan tangan Anda sesering mungkin, terutama sebelum menyusui bayi. Tutupi hidung dan mulut Anda sambil batuk dan bersin dengan lengan bagian dalam atau tisu. Lebih aman memakai masker. Lalu, buang tisu bekas ke tempat sampah.

PARENTS | TIMES OF INDIA