Tahun Ajaran Baru Belajar di Rumah, Ini Tips Siapkan Mental Anak

Editor

Mila Novita

Sabtu, 20 Juni 2020 18:00 WIB

Ilustrasi anak bersekolah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ajaran baru 2020 dimulai pada 13 Juli 2020. Karena pandemi Covid-19 belum usai, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan metode belajar tahun ajaran baru bakal bergantung pada kondisi masing-masing daerah.

Sebagian besar sekolah akan tetap menerapkan pola belajar jarak jauh, terutama daerah-daerah yang masih zona merah dan zona kuning. Pembelajaran tatap muka kemungkinan akan dibuka untuk zona hijau.

Ini artinya, periode belajar jarak jauh akan berlangsung lebih panjang dari semester sebelumnya yang selama tiga bulan. Dibutuhkan persiapan mental anak agar bisa menjadikan suasana belajar di rumah lebih rileks.

Psikolog Klinis Reynitta Poerwito mengatakan persiapannya tak hanya fasilitas dan alat belajar, tapi juga mental.

"Karena biar bagaimana pun mereka rindu teman-temannya, ibu guru, sekolah. Ada rasa kangen yang berpadu dengan rasa jenuh," ungkap Reynitta dalam Live Instagram Eka Hospital, Jumat, 19 Juni 2020.

Oleh sebab itu, dukungan orang tua sangat diperlukan untuk membangkitkan semangat anak. Bagaimana tipsnya?

Reynitta mengatakan dengan cara memberi kata-kata yang memotivasi mereka, beri kata-kata persuasif bahwa belajar tidak harus di rumah. Bisa tanya ke anak-anak hal apa yang bikin jadi semangat belajar. Sehingga anak bisa berpikir bahwa belajar bisa dilakukan juga di rumah dengan banyak media

Orang tua juga perlu menerapkan manajemen waktu karena di rumah bukan suasana belajar yang formal, jadi anak mungkin maunya main. Untuk itu, orang tua perlu memberi dukungan dan toleransi yang lebih luas. Berikan pula waktu adaptasi.

"Anak-anak perlu adaptasi dan lingkungan baru yang terkadang orang tua suka lupa, beda sama orang dewasa masih bisa belanja kebutuhan di luar ada selingan sementara anak di rumah terus," kata Reynitta.

Semenjak Covid-19 cemas juga mungkin dirasakan anak. Menurut dia, selama tidak mempengaruhi prestasi akademik maka hal tersebut tidak masalah, jadi jangan memasang ekpektasi terlalu tinggi kepada anak dengan kondisi yang tak biasa seperti saat ini.

Advertising
Advertising

Reynitta mengarisbawahi bahwa rasa cemas tidak bisa dilepaskan sebab hal itu menjadi salah satu cara melindungi diri. Semua orang butuh rasa cemas, namun kalau berlebihan efeknya juga tidak baik. Yang penting rasa cemas dihilangkan dengan tindakan preventif.

"Salah satunya ialah persiapan dengan menjaga diri untuk meminimalisasi kita dari paparan virus. Jangan bosan mengedukasi anak-anak untuk tetap membiasakan diri melakukan pola hidup bersih sehat, sebagai persiapan jika nanti sudah mulai masuk sekolah lagi," dia menambahkan.

Reynitta tak lupa mengingatkan dampak belajar virtual pada anak. Menurut dia, pasti ada dampak negatifnya karena jadi banyak terpapar gadget lebih lama, tapi balik lagi ke tujuannya. Gunakan gadget untuk belajar saja, sementara di luar belajar dikurangi menatap layar.

"Beri spare waktu istirahat meski belajar di rumah. Kalau bisa mengambil sisi positifnya maka sebenarnya bisa menguntungkan kita karena banyak terbantu. Biar bagaimana pun anak juga butuh mengekpresikan mata dan pikirannya," dia menyarankan.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

3 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

3 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

3 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

3 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

4 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya