Cara Membedakan Kontraksi Sejati dengan Palsu Jelang Persalinan

Reporter

Antara

Editor

Mila Novita

Jumat, 19 Juni 2020 21:55 WIB

Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Para wanita yang belum pernah melahirkan tapi sedang hamil besar sering kali bingung membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi sungguhan. Kontraksi palsu terjadi belum teratur dan tidak memicu kelahiran. Sementara kontraksi sejati biasanya terjadi menjelang persalinan.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara mengatakan kontraksi palsu biasanya muncul pada usia kehamilan di atas 20 minggu sampai menjelang persalinan. Berbeda dengan kontraksi sejati yang timbul saat usia kehamilan 32-40 minggu.

"Kontraksi palsu sering kali terjadi kalau ibu kecapekan, dehidrasi juga bisa membuat kontraksi karena biasanya rahim lebih sensitif kalau terjadi dehidrasi," kata dia dalam webinar, Kamis, 18 Juni 2020.

Pada beberapa kasus, kontraksi sejati bisa timbul lebih cepat sehingga terjadilah persalinan preterm, sebelum cukup bulan atau di atas 37 minggu.

Kemudian dari sisi frekuensi dan intensitas, kontraksi palsu muncul tidak teratur, terjadi 1-2 kali sehari atau lebih, tidak bertambah sering dan kondisi ini akan hilang saat ibu beristirahat.

Sementara kontraksi asli muncul teratur dengan interval, sering terjadi awalnya setiap 10 menit sekali, kemudian semakin intens. Kontraksi ini tidak hilang jika ibu berjalan atau mengubah posisi.

Dari sisi durasi, kontraksi palsu terjadi sekitar 20 detik hingga terkadang 2 menit atau lebih. Berbeda dengan kontraksi asli yang biasanya terjadi 30-60 detik atau 70 detik jika sudah menjelang persalinan.

Menurut Eric wanita yang mengalami kontraksi palsu perutnya terasa mulas tanpa nyeri, dimulai dari bagian puncak rahim kemudian turun ke bagian bawah.

"Bayangkan ibu angkat barbel, otot bisepnya kalau dipegang keras. Nah seperti itu tapi adanya di perut dan seringkali perutnya jadi mengeras. Orang lain bisa memegangnya juga," tutur Eric.

Sementara pada kontraksi asli, perut terasa mulas dengan rasa nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah. Bisa juga disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina atau disebut bloody-show.

Menurut Eric, lendir ini berfungsi menyumbat mulut rahim atau serviks untuk mencegah kuman masuk ke dalam Rahim. Sebab, di vagina terdapat kuman.

“Saat kontraksi sejati bisa terjadi pembukaan, lendir copot seperti lem sagu, agak lengket, kadang kapiler di serviks pecah sehingga munculah darah, darah bercampur lendir," ujar Eric.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

5 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

6 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

9 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

13 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

16 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

17 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

26 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

28 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

29 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

30 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya