Jerawat dan 4 Perubahan Kulit Wajah yang Menandakan Anda Hamil

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Rabu, 17 Juni 2020 14:45 WIB

Ilustrasi wanita kesal dengan jerawat. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan yang dirasakan di awal kehamilan sebagian besar dipengaruhi oleh hormon. Selain pada tubuh perubahan juga terjadi wajah ibu hamil. Tanpa disadari perubahan pada wajah yang sering terlihat adalah timbul flek hitam, kulit wajah kering, wajah kusam, timbul jerawat, atau mungkin sebaliknya wajah justru tampak cerah dan berkilau.

Perubahan yang terjadi pada kulit kulit wajah, tidak membahayakan Anda maupun janin yang tengah dikandung. Sangat jarang sekali perubahan pada kulit wajah berhubungan dengan kondisi kesehatan tertentu. Namun selalu konsultasikan dengan dokter kandungan bila kulit Anda meradang, ruam, iritasi atau gatal.

Ciri-ciri orang hamil dari kulit wajah yang mungkin Anda alami

1. Banyak jerawat di wajah

Ciri-ciri orang hamil adalah munculnya banyak jerawat di wajah. Umumnya, jerawat akan muncul pada usia kehamilan trimester pertama dan kedua. Hal ini mungkin sangat mengganggu bagi sebagian besar perempuan yang mengalaminya. Terlebih bagi Anda yang sudah memiliki masalah jerawat sebelum hamil.

Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan hormon androgen yang membuat produksi kelenjar minyak atau sebum meningkat. Produksi minyak berlebih tersebut diiringi dengan penumpukan sel-sel kulit mati dalam pori-pori kulit sehingga bakteri jadi lebih mudah berkembang dan memicu peradangan. Kondisi inilah yang akhirnya menjadi jerawat. Jika ingin menggunakan produk perawatan kulit untuk mengobati jerawat saat hamil, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan guna mendapatkan rekomendasi obat jerawat yang aman.

Advertising
Advertising

2. Pembuluh darah di pipi terlihat jelas

Pembuluh darah kecil (kapiler) yang pecah dikenal dengan spider veins (pembuluh darah laba-laba) atau naevi. Kondisi ini umum terjadi pada kehamilan dan cenderung tidak membahayakan. Banyaknya darah yang mengalir pada tubuh dapat memberikan tekanan pada pembuluh kapiler yang disertai peningkatan hormon estrogen menjadi alasan pembuluh darah di pipi terlihat jelas saat hamil. Selain di wajah, pembuluh darah juga akan terlihat jelas pada tenggorokan, leher, dan lengan. Umumnya, pembuluh darah akan memudar kembali ketika kadar hormon menurun setelah Anda melahirkan.

3. Kulit jadi lebih sensitif

Peningkatan kadar hormon saat hamil serta kondisi kulit yang tertarik dan terasa lebih tipis bisa menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif. Penggunaan sabun dan deterjen bisa menyebabkan iritasi. Selain itu, kondisi kulit yang Anda miliki sebelum hamil dapat semakin memburuk karena perubahan sistem imun tubuh.Meski demikian, kadang dapat juga terjadi sebaliknya. Wanita dengan psoriasis merasa kondisinya membaik setelah kehamilan. Mengingat kulit Anda yang jadi lebih sensitif dan lebih mudah terbakar saat terkena sinar matahari, sebaiknya gunakan tabir surya dengan SPF 15 atau lebih, dan hindari berada di bawah paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama.

Baca juga: Ragam Keluhan Ibu Hamil Trimester Pertama hingga Ketiga

4. Kulit wajah tampak lebih cerah dan berkilau

Sebagian ibu hamil mungkin ada yang merasakan efek positif ciri-ciri orang hamil dari raut wajah, yakni berupa kulit wajah yang tampak lebih cerah dan berkilau. Kulit wajah tampak cerah dan berkilau biasanya disebabkan oleh adanya peningkatan produksi darah pada tubuh sebesar 50 persen dibandingkan saat sebelum hamil. Hal inilah yang mengakibatkan aliran darah pada tubuh ibu hamil meningkat sehingga raut wajah Anda menjadi tampak lebih cerah.

Selain itu, peningkatan hormon membuat kelenjar minyak bekerja lebih. Alhasil, wajah Anda jadi tampak berkilau alias berminyak. Wajah “glowing” saat hamil juga bukan sekadar basa-basi. Pasalnya, kulit Anda menahan cairan lebih banyak saat hamil sehingga kulit akan tampak lebih kenyal serta garis halus dan kerutan di wajah menghilang.

5. Flek hitam

Salah satu ciri orang hamil dengan munculnya flek hitam di wajah atau disebut juga dengan ‘topeng kehamilan’. Secara medis, flek atau noda hitam di wajah pada ibu hamil dinamakan melasma dan chloasma. Saat Anda hamil, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon kehamilan yang mempunyai efek samping peningkatan pigmentasi sehingga timbul melasma. Selain itu, paparan sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko timbulnya flek hitam di wajah. Flek hitam di wajah saat hamil seringkali muncul pada area dahi, hidung, pipi, dan bibir.

Meski menyebalkan dan dapat mengganggu penampilan, flek hitam di wajah tergolong normal terjadi. Bahkan, sebanyak 50 persen ibu hamil mengalami kondisi ini.Untuk mengatasi noda atau flek hitam di wajah, ibu hamil disarankan untuk selalu menggunakan tabir surya atau sunscreen minimal SPF 15 dan mengenakan topi saat keluar rumah di siang hari.

SEHATQ

Berita terkait

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

2 hari lalu

Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

5 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

8 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

15 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

16 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

24 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

27 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

28 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

29 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya