Penularan Covid-19 Berisiko Tinggi Terjadi di 7 Tempat Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mila Novita

Senin, 15 Juni 2020 22:25 WIB

Ilustrasi salon kecantikan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia telah melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diberlakukan selama pandemi Covid-19. Ini artinya, fasilitas keagamaan dan publik, serta ekonomi secara bertahap kembali dibuka.

Namun perlu dicatat, pelonggaran pembatasan sosial ini bukan berarti virus corona sudah bisa dikendalikan. Jika protokol kesehatan tidak diikuti, sewaktu-waktu kasusnya kembali meningkat.

Ada beberapa tempat berisiko tinggi penularan Covid-19. Anda dapat membatasi risikonya, dilansir dari Healthline, Senin, 15 Juni 2020.

1. Angkutan umum

Transportasi, seperti kereta, bus, kereta api, atau pesawat terbang, adalah tempat lain yang sulit menjaga jarak aman. Anda juga mungkin memiliki kontak yang terlalu lama dengan orang lain.

"Ini meningkatkan kemungkinan menularkan tetesan udara virus corona dari penumpang ke penumpang dengan bersin, batuk, atau bahkan berbicara,” sebut Tony Abate, seorang ahli transmisi virus melalui udara.

Abate mengimbau agar penumpang selalu waspada terhadap permukaan yang sering disentuh pada transportasi, termasuk pegangan tangan, tarikan pintu, dan kancing.
Mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah saat naik dan turun dari angkutan umum sangat penting untuk meminimalkan risiko.

2. Salon

Advertising
Advertising

Salon baik perawatan rambut, kuku, hingga tubuh juga berisiko penularan Covid-19. Oleh karena itu, penting untuk melihat apakah salon yang akan dikunjungi telah menerapkan protokol kesehatan atau tidak seperti seluruh pegawai memakai masker.

Perlu dipastikan juga apakah semua peralatan yang akan dipakai sudah disterilkan atau belum.

3. Bar

Tak sedikit orang rindu bersosialisasi dengan teman-teman sambil menikmati minuman di malam hari, tetapi para ahli mengatakan bar adalah salah satu tempat terburuk selama pandemi karena sebagian tempat dirancang dengan ruang gerak yang terbatas.

"Lingkungan dengan risiko tertinggi adalah di dalam ruangan dengan sistem udara/HVAC yang buruk, dengan ketidakmampuan untuk menjaga jarak 6 kaki disertai dengan suara nyaring atau teriakan tanpa semua orang mengenakan masker," ujar Dr. Jeff Pothof, kepala petugas kualitas di UW Health Madison, Wisconsin. Untuk itu, tetaplah mengenakan masker dan menjaga jarak fisik walaupun sulit dilakukan

4. Kolam renang umum dan pantai

Sementara kemungkinan rendah tertular virus yang menyebabkan COVID-19 melalui air kolam atau laut, kurangnya jarak fisik menjadi perhatian di kolam renang umum dan pantai.

"Pantai dan kolam dapat berubah dari sepi menjadi ramai sebelum Anda menyadarinya," kata Dr. Kierstin Kennedy, kepala kedokteran rumah sakit di Universitas Alabama.

5. Pertemuan luar ruangan yang melibatkan banyak orang

Sementara di luar ruangan umumnya lebih aman daripada di dalam ruangan berkat ventilasi alami dari alam, kerumunan besar seperti yang ada di pesta pernikahan atau pesta besar masih menimbulkan risiko serius.

6. Ruang konser, gereja, teater

Sumber terpercaya dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperingatkan agar tidak menghadiri pertemuan dengan 10 orang atau lebih karena risiko penularan Covid-19.

Ruang konser, gereja, dan teater menawarkan lebih banyak kesempatan untuk melakukan kontak dengan seseorang yang telah terinfeksi virus. Pertemuan-pertemuan ini juga cenderung memiliki jarak fisik yang dekat.

Jika Anda tetap ingin menonton konser, ke gereja, atau ke tempat [ertunjukkan teater, cobalah selektif dalam memilih tempat duduk.
“Cobalah untuk meneliti hal-hal seperti berapa banyak orang yang akan diizinkan masuk ke teater per pertunjukan?’ sebut Carol Winner, pakar kesehatan masyarakat.

7. Tempat kerja

Tempat kerja, seperti pabrik dan yang dipenuhi sesak karyawan ditambah ventilasi yang minim sanagat berisiko penularan Covid-19.

"Jarak sosial harus dipantau, dan bisnis harus memungkinkan karyawan memiliki cara yang aman untuk berbagi kekhawatiran tentang perilaku kesehatan yang tidak pantas di antara rekan-rekan mereka," tegas Winner.

Perusahaan harus memberikan pelatihan tentang cara yang tepat untuk memakai masker serta melepas sarung tangan dan peralatan pelindung pribadi lainnya (APD) yang diperlukan. Layanan psikologis harus tersedia jika karyawan membutuhkannya, katanya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya