Tips Aman Memakaikan Anting pada Bayi agar Tidak Infeksi

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Senin, 15 Juni 2020 16:01 WIB

ilustrasi bayi. Unsplash.com/Hlder Almeida

TEMPO.CO, Jakarta - Memakaikan anting pada bayi menjadi salah satu hal kontroversial di kalangan orang tua. Ada yang langsung menindik bayi dan memakaikannya anting saat berusia beberapa hari atau pekan, ada juga yang menganggapnya sebagai hal personal sehingga harus menunggu si anak besar untuk bisa memutuskan sendiri.

Di luar kontroversi tersebut, amankah menindik telinga bayi? Meski banyak yang akhirnya memilih menindik, ada kekhawatiran muncul iritasi bahkan infeksi.

Memakaikan anting pada bayi sebenarnya aman-aman saja asalkan memperhatikan beberapa hal. Pertama-tama, telinga bayi harus ditindik terlebih dahulu dengan cara yang benar, biasanya langsung menggunakan anting tindik. Tindakan ini bisa dilakukan oleh dokter atau bidan dengan prosedur yang tepat.

Setelah ditindik, jangan melepas anting tindik selama 6 minggu hingga lobus telinga (bagian menggantung pada daun telinga) pulih. Setelah itu, anting tindik bisa dicabut dan diganti dengan anting yang berbeda.

Kapan saat yang tepat? Biasanya dokter merekomendasikan untuk menunggu hingga si Kecil berusia 2 bulan. Sebab, lubang tindik juga berisiko mengalami infeksi, lalu infeksi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa infeksi kulit yang buruk atau demam pada bayi berusia di bawah 2 bulan.

Menindik di usia bayi dianggap lebih aman dilakukan karena rasa sakitnya lebih ringan dibandingkan ketika anak sudah besar. Selain itu, ada risiko muncul keloid ketika tindik dilakukan setelah usia 11 tahun, menurut sebuah artikel di Journal of Pediatrics.

Selain memperhatikan prosedur dan waktu yang tepat, orang tua juga perlu memilih anting yang aman buat bayi. Para ahli merekomendasikan memilih anting khusus bayi yang terbuat dari emas minimal 14 karat, perak, platinum atau stainless steel untuk meminimalisasi risiko infeksi. Beberapa material seperti nikel tidak disarankan karena dapat memicu masalah kulit, seperti gatal-gatal.

Selain itu, pilihlah anting yang berukuran kecil, bundar, dan rata. Hindari anting yang menjuntai atau tajam karena berisiko ditarik bayi hingga membuatnya terluka. Jika anting jatuh dan dimainkan oleh bayi, kemungkinan si Kecil juga bisa memasukkannya ke dalam mulut sehingga menyebabkan tersedak. Anting yang tidak tepat juga dapat tersangkut pada pakaian sehingga ditarik oleh bayi atau anak lain yang bisa menyebabkan lobus telinga si Kecil robek.

Untuk menghindari infeksi, bersihkan lubang tindik dan anting dua kali sehari menggunakan alkohol dan ujung cotton bud. Lalu, oleskan sedikit salep antibiotik.
Di samping itu, anting juga harus diputar pada telinga bayi beberapa kali sehari. Ketika membersihkan telinga bayi, pastikan Anda tidak menekan area di sekitar anting karena bisa menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Jaga gtelinga bayi tetap kering agar tidak jadi tempet berkembangnya bakteri. Waspadai tanda-tanda infeksi seperti daun telinga menjadi merah, bengkak, atau mengeluarkan nanah.

SEHATQ



Advertising
Advertising

Berita terkait

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

19 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

3 hari lalu

Cara Menyimpan dan Urutan Memberikan ASI Beku yang Benar

Menyimpan dan memberikan ASI beku kepada bayi tak bisa sembarangan. Ada tata cara dan urutannya

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

3 hari lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

4 hari lalu

Mengenal Lebih Dekat 7 Jenis dan Tipe Popok Clodi

Dengan memahami karakteristik jenis-jenis popok codi, orang tua bisa menemukan yang sesuai dengan kebutuhan dan k konndisi keluarga.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

4 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

4 hari lalu

Popok Bayi Baiknya Diganti dengan Tisu Basah atau Kapas, Mana yang Terbaik?

Tisu basah lebih banyak dipilih orang tua untuk mengganti popok karena praktis, sedangkan kapas lebih aman digunakan dan mudah terurai.

Baca Selengkapnya

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

5 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

6 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

7 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

15 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya