Ketahui Batas Drama Keluarga yang Boleh Disampaikan ke Pihak Luar

Editor

Mila Novita

Senin, 15 Juni 2020 13:30 WIB

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial kini sering menjadi arena konflik keluarga berbalut drama. Tidak hanya satu keluarga, namun bisa dua keluarga besar. Persoalan rumah tangga yang sedianya menjadi bahasan internal, di masa kini justru bisa diakses oleh hampir semua pengguna Internet.

Hal tersebut juga disampaikan oleh psikolog klinis Mufliha Fahmi atau yang karib disapa Lya. Menurutnya zaman dulu ada nilai sosial bahwa aib keluarga tidak untuk dibuka, namun seiring waktu, itu menjadi sesuatu yang malah jadi mudah disampaikan di ranah publik.

Sebelumnya, ketahui dulu yang dimaksud dengan drama karena setiap orang pemahamannya berbeda. "Ada yang menganggap apa pun perselisihan dan ketidaksepahaman dalam rumah tangga baik masalah kecil atau besar disebut drama. Ada pula yang masalah sedikit lantas dibesar-besarkan atau kerap disebut drama queen," papar Lya.

Kadang permasalahan dalam keluarga tampak kecil tapi impact-nya cukup signifikan. Terjadi drama atau tidaknya tergantung bagaimana seseorang merespons pasangannya. Pada prinsipnya ada stimulus yang merespons emosi," ucap Mufliha dalam Live Instagram bertajuk Drama Keluarga Sampai Mana Batasnya, Ahad, 14 Juni 2020.

Lantas adakah batasan khusus konflik keluarga tidak sehat yang bisa diungkap ke publik? Mufliha mengatakan, permasalahan apapun bisa didiskusikan, namun ada 2 yang tidak bisa ditoleransi dan artinya bisa menjadi batas.

Advertising
Advertising

Pertama, penelantaran oleh suami yang pergi tanpa kabar dan mengabaikan keluarga, termasuk tidak diberikan nafkah. Nah batasan apa yang disebut penelantaran, kembali lagi ke individu masing-masing.

"Misalnya tidak ada kabar sama sekali bisa dikatakan sebagai batas. Namun jika ada masalah nafkah karena suami tidak bekerja tapi punya kontribusi di bidang lain berarti kan rumah tangga masih jalan," ucap ibu satu anak ini.

Batasan kedua ialah kekerasan dalam bentuk apa pun di rumah, termasuk kekerasan terpola. Kenapa kekerasan dalam rumah tangga tidak disarankan untuk dipertahankan karena itu menjadi siklus yang terus berputar.

"Misalnya hari ini melakukan kekerasan maka selanjutnya bisa mengulang lagi.
Sehingga perlu dipahami bahwa kekerasan bukan aib tapi salah satu cara buat melindungi diri dengan berani melapor dan bicara," lanjut Lya.

Penyelesaian masalah tersebut tidak bisa jika hanya melibatkan keluarga dekat karena ada kecenderungan untuk melindungi atau membela. Beda jika mencari pihak yang tidak memiliki keterikatan emosi atau attachment khusus.

"Kalau butuh bantuan dalam dua masalah tersebut maka dianjurkan meminta ke profesional agar mendapatkan jalan keluar yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasangan," kata Lya menyarankan.


Berita terkait

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

1 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

5 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

12 hari lalu

Kekerasan Menimpa Putri Komedian Isa Bajaj, Begini Saran Surabaya Children Crisis Center pada Pemda Magetan

Surabaya Children Crisis Center menyayangkan terjadinya tidak kekerasan oleh laki-laki tak dikenal terhadap putri komedian Isa Bajaj di Magetan.

Baca Selengkapnya

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

19 hari lalu

Jawab Rumor Putus dengan Ajudan Prabowo, Nikita Mirzani Mengaku Jadi Korban Kekerasan

Menurut Nikita Mirzani, selama ini ia diam lantaran merasa takut akan mendapatkan penilaian dan tidak akan ada yang percaya.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

19 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

21 hari lalu

Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan karena berdampak buruk pada anak.

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

23 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

23 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya