KDRT dan Kekerasan Seksual Online Meningkat selama Pandemi

Editor

Mila Novita

Kamis, 11 Juni 2020 17:31 WIB

Ilustrasi kekerasan seksual. Doc. Marisa Kuhlewein (QUT) and Rachel Octaviani (UPH)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pandemi Covid-19, kasus kekerasan dalam rumah tangga dengan korban perempuan meningkat secara signifikan. Peningkatan yang sama juga terjadi pada kasus kekerasan seksual yang korbannya perempuan.

Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Komnas Perempuan, peningkatan KDRT mencapai 75 persen. Kenaikan ini dipicu oleh stres, terganggunya jejaring perlindungan dan sosial, hilangnya pendapatan, dan menurunnya akses ke layanan publik.

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Tuty Kusumawati jika ada 19 perempuan berusia 16-64 tahun, satu dari jumlah tersebut mengalami kekerasan. Angka itu cukup besar untuk jumlah penduduk di Ibu Kota.

"Data yang dikumpulkan dari 29 Februari hingga 5 Juni terdapat 710 kasus kekerasan, sebanyak 465 korban menunjukkan KDRT. Bentuk kekerasan yang banyak terjadi ialah fisik paling tinggi, psikis, seksual, dan penelantaran," ucap Tuty dalam Media Briefing AXA Mandiri & AXA Mendukung Perempuan Indonesia Melalui Program Aman untuk Semua, Rabu, 10 Juni 2020.

Jika merujuk survei yang dilakukan Dinas PPAPP terdapat 1 dari 3 perempuan di Indonesia mengalami kekerasan. Sementara, pada anak perempuan terjadi pada 2 dari 3 anak atau 60 persennya.

Begitu juga dengan kekerasan seksual. terutama lewat media internet, yang jumlahnya meningkat menduduki nomor dua setelah KDRT. Merujuk data LBH APIK rata-rata per bulan ada 30 kasus yang diterima. Tapi dalam kondisi pandemi sejak Maret hingga 7 Juni, LBH Apik menerima laporan di atas 90 kasus terhadap perempuan.

Advertising
Advertising

Kasus yang paling tinggi ialah kekerasan dalam rumah tangga, kemudian yang kedua kekerasan berbasis online dari foto dan video intim yang dimiliki para pelaku.

"Modusnya berupa ancaman, eksploitasi seksual diajak berhubungan seks termasuk lewat virtual, jika tidak foto intim perempuan akan disebarkan, atau ada juga yang modus memeras minta uang. Biasanya pelaku memakai fake account atau justru orang terdekat korban," ucap Direktur LBH APIK, Siti Mazumah.

Kasus yang masuk kebanyakan setelah perempuan menjadi korban berulang kali. Mereka baru melapor ketika sudah tidak tahan lagi.

Alasannya, banyak perempuan menganggap kekerasan seksual berbasis online bukan wujud kekerasan karena medianya yanng tidak langsung. Padahal itu terjadi secara nyata.

Berita terkait

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

1 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

3 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

5 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

5 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

6 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

7 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

8 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

8 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

9 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya