Diet Ular Diklaim Cepat Turunkan Berat Badan, Awas 4 Bahaya Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 8 Juni 2020 08:30 WIB

Ilustrasi diet. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Diet ular atau snake diet yang sempat populer di media sosial disebut sebagai cara ekstrem untuk mewujudkan tubuh langsing. Diet yang digagas instruktur puasa Cole Robinson ini menyarankan pengikutnya berpuasa selama 48 jam atau lebih, hanya makan ketika sangat lapar.

"Saya mempromosikan puasa yang bukan berjam-jam tetapi berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan," kata dia di salah satu video YouTube-nya.

Intinya, diet ini mengikuti pola makan ular yang hanya makan besar sekali dalam seminggu. Orang yang mengikuti diet ini diminta berpuasa selama mungkin, baru makan setelah amat sangat lapar. Itu pun bukan langsung makan makanan besar, melainkan cukup makan kecil atau segelas jus dengan kandungan gizi yang tinggi kemudian puasa lagi.

Selama masa berpuasa hanya diperbolehkan minum “jus ular”. Jus ular merupakan minuman elektrolit yang dibuat dari campuran air putih dengan garam Himalaya, kalium klorida tanpa garam, dan garam Epsom untuk makanan.

Dalam wawancara di acara TV The Doctors, seperti dikutip Live Strong, dia mengklaim salah satu kliennya kehilangan berat badan 50 pound atau 22,5 kilogram dalam satu bulan dengan makan hanya satu kali seminggu. Klaim sukses lainnya di situsnya menunjukkan seorang wanita kehilangan 100 pound atau 45 kilogram dalam lima bulan dan seorang pria kehilangan 25 pound atau 11,3 kilogram hanya dalam dua bulan.

Selain manfaat penurunan berat badan, Robinson mengklaim bahwa diet ular bisa meluruhkan tumor dalam dua bulan dan menyembuhkan herpesnya sendiri.

Protokol diet ular sederhana. Berhenti makan, dan minum hanya jus ular. Lanjutkan ini sekuat Anda. Saat Anda harus makan, disarankan tidak memvariasikan jenis makanan. Cobalah untuk makan makanan yang sama.

Namun, pakar gizi teregistrasi Kelly Plowe di California, Amerika Serikat, tidak merekomendasikan diet ular karena berbagai alasan, dikutip Live Strong, Sabtu, 6 Juni 2020.

1. Tidak ada uji klinis

Tidak ada penelitian yang kredibel dan berbasis bukti untuk mendukung diet ini. Ketika ditantang tentang hal ini, Robinson kembali ke hasil anekdotal yang dia lihat di grup Facebook Snake Diet. Hasil anekdotal bukanlah pengganti untuk bukti ilmiah karena banyak alasan, termasuk kebenarannya diragukan. Selain itu, Kelly mengatakan Robinson tidak memiliki latar belakang medis atau nutrisi.

Advertising
Advertising

2. Rentan kurang gizi

Jika mengikuti diet ini untuk jangka waktu yang lama, Anda berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Hampir tidak mungkin memenuhi kebutuhan nutrisi hanya dengan makan satu kali sehari bahkan seminggu sekali.

3. Membuat orang terobsesi makan

Diet ini tidak sesuai untuk orang dengan kecenderungan makan yang tidak teratur atau riwayat gangguan makan. Faktanya, diet ini menunjukkan beberapa gejala yang mengarah ke gangguan makan, seperti yang dijelaskan oleh Academy of Nutrition and Dietetics, termasuk kegelisahan yang terkait dengan makanan tertentu atau melewatkan makan, ritual dan rutinitas yang kaku seputar makanan dan olahraga, perasaan bersalah dan malu terkait dengan makan, dan citra tubuh yang berdampak negatif pada kualitas hidup.

Selain itu ada perasaan kehilangan kendali di sekitar makanan, termasuk kebiasaan makan kompulsif, fluktuasi berat badan kronis, serta cenderung berolahraga, pembatasan makanan, puasa untuk menebus kesalahan karena mengonsumsi makanan yang tidak baik.

4. Tidak Berkelanjutan

Anda bisa menurunkan berat badan dengan diet ini, tetapi tidak berkelanjutan. Begitu Anda mulai makan secara normal lagi, Anda akan kembali mengalami kenaikan berat badan.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

9 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

14 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

20 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

23 hari lalu

Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

23 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

29 hari lalu

Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

31 hari lalu

Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

31 hari lalu

Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

37 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

39 hari lalu

Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.

Baca Selengkapnya