7 Kiat Menjalani Hidup dengan Kesadaran Lingkungan saat Pandemi

Editor

Mila Novita

Kamis, 4 Juni 2020 06:30 WIB

Ilustrasi sampah di wastafel. turnerplumbingco.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hidup akan lebih mudah jika menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang sedang terjadi. Itulah prinsip praktisi kesehatan dan makanan organik Janti Wignyopranoto. Jadi ketika terjadi pandemi Covid-19, dia tak lagi terlalu terkejut.

Janti telah cukup lama menjalani hidup dengan kesadaran tinggi terhadap alam. Menurutnya manusia adalah bagian dari ekosistem maka konsumsi segala sesuatu secukupnya dan menjaga keseimbangan serta keberlanjutan ekosistem.

Berikut sejumlah kiat hidup berkesadaran bisa Anda praktikkan untuk menjaga lingkungan, terutama selama masa pandemi.

1. Berdayakan lingkungan tempat tinggal

Janti mengatakan yang perlu dipahami ada pandemi atau tidak kalau sudah punya dasar hidup berkesadaran maka tidak akan berpengaruh signifikan.

Advertising
Advertising

"Salah satunya ialah dengan memberdayakan lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini saya menjadikan pekarangan rumah untuk berkebun," ucap Janti dalam diskusi daring Bagaimana Berkontribusi Jaga Lingkungan Selama Masa Pandemi, Rabu 3 Juni 2020.

2. Memasak sendiri dari hasil kebun

Masak sendiri dari hasil kebun akan membuat kita lebih tahu porsi ukuran yang biasa kita makan dan siapa saja yang makan. Lalu buat perencanaan seperti apa mau makan, misalnya makanan fresh atau yang bisa disimpan. Prosesnya akan lebih mudah.

3. Memilah sampah rumah tangga

Mengolah sampah rumah tangga harus cermat yang dimulai dengan memilih makanan karena kaitannya dengan sampah. Selain memilah ialah memperpanjang usia sampah yang bisa diolah kembali.

4. Membeli keperluan belanja langsung dari produsen

Janti mengatakan jika ia pribadi sudah menghindari belanja di toko-toko besar, bagaimana kalau kita berikan langsung pada petani lokal dan artisan (mereka yang memproduksi produk yang kita pakai, misal roti atau sabun) dalam jumlah yang tidak terlalu besar dan kita tahu bahan-bahannya.

"Termasuk kalau aku belanja sesuai kebutuhan aku ke toko curah yang bisa kita beli disesuaikan dengan kebutuhan, bawa wadah sendiri juga karena tidak menyediakan plastik," lanjut Janti yang kini tinggal di Yogyakarta

5. Membawa wadah sendiri dari rumah

Sebelum pandemi, Janti sudah mempraktikkan dan terbiasa bawa macam-macam wadah jika keluar rumah. Tak dimungkiri, awal-awal proses menjalani hidup berkesadaran ada saja yang bilang dirinya ribet sekali.

"Padahal kalau dibiasakan ya tidak juga, karena kebetulan aku sudah lama bawa wadah sendiri, tempat makan minum, sendok garpu, sedotan yang bisa dibilas dan kantong belanja. Kebiasaan tersebut sangat relevan dengan situasi sekarang," lanjutnya.

6. Membuat sendiri kebutuhan dari bahan alami

Uniknya Janti juga membuat sendiri kebutuhan toileters dari bahan-bahan alami mulai dari sabun, sampo, pencuci piring, pembersih rumah, pasta gigi, deodoran dan juga hand sanitizer yang belakangan banyak dicari.

"Misalnya kalau di rumah saya membuat sendiri dari lerak bisa untuk sampo dan sabun cuci piring. Minum air putih dengan potongan lemon, nanti malam saya kumpulkan di lemari es difermentasi selama 10 hari sebagai pembersih yang menjadi cuka konsentrat," ujarnya.

Tujuannya ialah mengurangi hidup konsumtif dan paparan bahan kimia terutama yang bersinggungan di kulit karena kulit permukaan paling besar terdampak di tubuh kita.

7. Mengurangi pakaian dengan tukar baju

Merujuk hasil penelitian yang mengungkapkan jika tekstil merupakan penyumbang sampah tekstil terbesar di dunia setelah minyak. Berpijak dari kekhawatiran tersebut, Janti pun memilih tidak belanja produk fashion di toko.

"Kalau saya melakukan tukar baju dengan siapa yang mau siapa yang pakai. Caranya kita bawa baju masing-masing lalu ditukar sesuai kebutuhan. Tanpa disadari kita juga sudah menimbun sampah fashion, karena sering belanja baju yang murah dan cepat rusak," ucapnya.

Berita terkait

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

8 menit lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

10 jam lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

2 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

3 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

10 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

10 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

10 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

11 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya