Dokter Ungkap Kunci Hidup Sehat di Era New Normal, Harus Disiplin

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Rabu, 3 Juni 2020 22:05 WIB

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum vaksin yang efektif ditemukan, kedisiplinan merupakan kunci sehat hidup dengan berdampingan dengan Covid 19 di era normal baru atau new normal. Itu sebabnya, masyarakat diminta tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan ketika menjalani aktivitas selama beberapa waktu kedepan.

Erlina Burhan Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, menegaskan, bila masyarakat tidak disiplin dan lengah menjalankan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia setelah Juni 2020.

Apalagi saat ini sebetulnya penambahan jumlah kasus Covid 19 masih terus meningkat dan belum ada penurunan. Menurutnya, sebuah negara baru bisa menerapkan kebijakan new normal dengan beberapa syarat.

Pertama, ketika telah terbukti bahwa transmisi penyebaran virus Covid-19 telah terkontrol. Dua, kapasitas tenaga kesehatan untuk mendeteksi dan mengobati sudah cukup bagus. Ketiga, risiko penyebaran wabah pada orang-orang yang berisiko tinggi sudah bisa diatasi dan sudah ada upaya pencegahan.

Keempat, kasus-kasus impor sudah dapat dikendalikan. Terakhir, masyarakat sudah teredukasi dengan baik serta memiliki kedisiplinan yang tinggi.

Advertising
Advertising

“Saat ini kita masih dalam tahap transisi belum new normal, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Kita harus tetap menjaga kebiasaan yang sudah dijalankan saat pandemi Covid-19. Pertama adalah disiplin untuk social distancing, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, hidup bersih, dan sehat, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya, dalam Diskusi Online ASTHIN “Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Alami Selama Pandemi Covid-19 dengan Antioksidan, Rabu, 3 Juni 2020.

Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat harus melakukan makan yang cukup, istirahat yang cukup, memiliki suasana hati yang bagus atau jangan stress, minum vitamin, dan sebagainya. Bagi masyarakat yang tidak begitu yakin apakah makanan yang dikonsumsi sudah cukup mengandung vitamin, maka dapat melengkapinya dengan mengonsumsi produk vitamin atau suplemen.

“Saat ini belum ada vaksin dan belum ada obat yang betul-betul spesifik, maka penting bagi masyarakat untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen yang mengandung antioksidan seperti vitamin B, C, E, dan zinc yang juga terdapat pada buah, dan sayur-mayur.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

19 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

22 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya