Terapi Keuangan ala Prita Ghozie, Fokus pada Utang baru Tabungan

Editor

Mila Novita

Rabu, 3 Juni 2020 13:35 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan. Ploomy.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona mempengaruhi berbagai sektor pekerjaan. Banyak karyawan terkena dampak efisiensi sehingga berpengaruh pada kondisi keuangan mereka.

Selain masalah keuangan karena pandemi, banyak juga yang sebenarnya kesulitan mengatur cashflow bulanan meskipun kondisi sedang baik-baik saja. Perencana Keuangan Prita Ghozie melalui akun Instagramnya @pritaghozie, Senin, 1 Juni 2020, membagikan memperbaiki kondisi keuangan melalui terapi keuangan.

Berikut 6 terapi keuangan ala Prita yang bisa Anda sontek.

1. Akui punya masalah

Percaya tidak, setiap orang itu pasti menghadapi masalah keuangan tetapi skalanya saja yang berbeda. Jadi, pastikan kita rajin evaluasi kondisi keuangan setidaknya 6 bulan sekali . "Nah, buat yang sudah berpasangan, penting banget praktik lets talk money, honey," saran Prita.

2. Buat daftar utang

Advertising
Advertising

Secara umum, kesulitan mengatur keuangan cashflow itu berakar dari pinjaman yang diambil di luar batas kemampuan finansial. Salah satu cara mengurangi stres akibat keuangan adalah menulis pinjaman yang kita miliki saat ini dan untuk apa.

"Pisahkan mana pinjaman untuk pembelian rumah tinggal, beli kendaraan, gadget, elektronik dan yang sekadar tarik tunai. Jadi terlihat kan seberapa besar komitmen cashflow bulanan kita," tulis Prita.

3. Fokus lunasi utang

Saat kondisi sedang stres, maka pinjaman perlu dilunasi dan dihilangkan. Otomatis, kita start dari sisa pinjaman dengan nominal terkecil. Tujuan dari terapi ini adalah menghilangkan daftar pinjaman satu demi satu. "Percayalah secara psikologis kamu akan menemukan kekuatan baru untuk mau memperbaiki keuangan," ungkapnya.

4. Buat budget baru dengan metode yang sesuai

Jangan hidup di masa lalu atau hidup di negeri khayalan. Buatlah budget cashflow bulanan yang sesuai dengan kemampuan finansial kita. Pakai metode Living 50 persen, Saving 30 persen dan Playing 20 persen untuk membantu kamu.

"Ingat saja, hidup orang lain itu tidak secantik filter Instagram, tidak ada yang tahu juga kan hasil unggahan kamu itu sudah lunas atau masih ngutang," ucapnya.

5. Bangun dana darurat

Resiliensi keuangan sangat ditentukan oleh berapa kecukupan dana darurat yang dimiliki. "Ingat ya, dana darurat beda banget sama tabungan. Jadi kalau sudah punya dana dalam bentuk cash di tabungan tidak menjamin sudah punya dana darurat," lanjutnya.

6. Mulai menyisihkan tabungan dan investasi

Step selanjutnya setelah utang Anda bisa dikelola dengan baik (belum bebas utang juga tidak apa-apa), Anda bisa menerapkan budget cashflow yang baik lalu punya dana darurat. Berikutnya terapi kamu adalah disiplin menabung dan investasi.

"Tuh, kan benar tidak ada orang yang bebas dari masalah keuangan. Punya banyak uang saja tetap harus memikirkan mau dipakai untuk apa dan bagaimana mengelola yang baik. Pastikan cara kita menabung dan berinvestasi haruslah agar mencapai tujuan keuangan kita masing-masing," ujar dia.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

2 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

3 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

3 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

4 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

4 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya