Pakar Tidak Merekomendasikan Pakai Sarung Tangan saat Belanja

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 1 Juni 2020 20:15 WIB

Ilustrasi sarung tangan dan masker (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC tidak merekomendasikan penggunaan sarung tangan untuk mencegah paparan virus corona di tempat umum. Tapi faktanya, banyak orang yang menggunakannya ketika berbelanja. Apakah sarung tangan efektif melindungi diri dari COVID-19?

AllisonWeinmann, spesialis penyakit menular di HenryFordHealth System, mengatakan, penggunaan sarung tangan lebih besar karena efek psikologis yang ditimbulkannya.

"Sarung tangan dapat memberi orang rasa kontrol ketika mereka mencoba melindungi diri terhadap patogen yang tak terlihat," kata dia, seperti dikutip Indata-style, 28 Mei 2020.

Weinmann juga mencatat bahwa saat ini banyak orang merasa tidak berdaya dan takut. Mengenakan sarung tangan mungkin membuat mereka merasa melakukan sesuatu yang proaktif.

Namun, tidak ada bukti bahwa sarung tangan dapat melindungi kita dari mendapatkan COVID-19. “Sarung tangan bedah versi modern diciptakan untuk mencegah petugas kesehatan menularkan infeksi kepada pasien,” kata Stephen Berger, mikrobiologi bersertifikat yang juga pendiri Global Infectious Disease and Epidemiology Online Network.

Jadi sarung tangan sebenarnya lebih efektif untuk mencegah Anda menularkan virus kepada orang lain daripada melindungi Anda dari virus. Fungsinya mirip dengan masker kain.

Faktanya, COVID-19 menyebar melalui tetesan pernapasan, bukan kulit. “Tetesan dihasilkan dengan berbicara, bernyanyi, batuk, dan bersin,” kata Weinmann menjelaskan. "Inilah sebabnya mengapa jarak sosial efektif karena mengurangi paparan droplet orang lain."

Virus memang dapat berpindah dari tangan ke mata, hidung, dan mulut Anda. Anda juga masih dapat mentransfer COVID-19 ke wajah meskipun Anda mengenakan sarung tangan. Jadi, lebih efektif jika Anda berhenti menyentuh wajah.

Mengenakan sarung tangan dapat memberikan rasa perlindungan yang salah.Karena merasa dilindungi sarung tangan, Anda mungkin merasa aman keluar lebih lama dan berdekatan dengan orang lain. Anda juga mungkin menyentuh permukaan yang terkontaminasi dengan sarung tangan lalu kemudian menyentuh mata dan wajah.

Jadi, untuk berbagai alasan itu, para ahli sependapat bahwa sarung tangan belum diperlukan masyarakat umum. Hal yang lebih penting adalah mempraktikkan kebersihan tangan yang baik. Anda juga tetap harus mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakannya.

Advertising
Advertising

“Sarung tangan tidak pernah menggantikan kebersihan tangan."

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya