Curhat Wali Murid Jelang Tahun Ajaran Baru, Boleh Sekolah Asal...

Editor

Mila Novita

Sabtu, 30 Mei 2020 19:50 WIB

Ilustrasi bersekolah dengan menggunakan masker. (Xinhua/Kaikeo Saiyasane)

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai pada 13 Juli 2020. Apakah siswa belajar di sekolah atau di rumah, keputusannya masih menunggu situasi pandemi.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mendorong Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Agama agar belajar dari negara lain yang baru membuka sekolah setelah kasus menurun, bahkan zero, seperti di Cina. Meski dengan menerapkan portokol kesehatan, ternyata ditemui kasus baru karena siswa dan guru tertular Covid-19. Sekolah malah menjadi kluster baru.

"Negara seperti Cina saja membuka sekolah setelah kasus Covid-19 zero selama 10 hari. Pembukaan sekolah juga disertai dengan persiapan yang matang dan benar-benar dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan di Cina, para guru yg akan mengajar sudah menjalani isolasi dahulu selama 14 hari sebelum sekolah dibuka," ucap Retno melalui siaran pers, Jumat 29 Mei 2020.

Pihaknya mendorong Pemerintah dan Gugus Tugas Covid 19 untuk melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan para pakar epidemiologi sebelum membuka sekolah pada tahun ajaran baru 2020/2021, tepatnya Juli 2020 nanti. IDAI sebagai ahli, menurut Retno harus didengar dan dipergunakan rekomendasinya terkait rencana Kemdikbud dan beberapa Dinas Pendidikan Daerah membuka sekolah kembali.

Bagaimana dengan pendapat para orang tua atau wali murid? Seorang orang tua murid sekaligus terapis autisme Tika Parwati mengaku bahwa ia mengikuti aturan pemerintah. Hal terpenting baginya adalah membentengi anak-anak dengan vitamin, masker, dan pelindung lainnya, serta tentu saja memberi edukasi pada anak apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh selama pandemi.

"Kalau di sekolah anak saya sepertinya masih membahas masalah ini di tingkat internal, karena informasi terbaru penilaian akhir tahun masih diadakan secara online. Jadi saya rasa sekolah masih akan mempertimbangkan kembali dengan melihat sikon," ungkap ibu anak yang tinggal di Yogyakarta ini.

Advertising
Advertising

Berbeda dengan Tika yang mengatakan cenderung siap, Atiek Herawati mengatakan terlalu berisiko membuka lagi sekolah pada Juli ini mengingat masih terus meningkatnya jumlah pasien Covid-19.

"Saya tidak yakin pihak sekolah telah siap dengan segala protokol pencegahan di sekolah. Termasuk bagaimana menjaga agar anak-anak tidak berkerumun dan tertib menjaga kebersihan," ucap ibu rumah tangga 37 tahun ini.

Menurut dia, jumlah guru di tiap sekolah juga belum tentu akan mampu mengawasi anak-anak sekaligus menjaga kegiatan belajar dan mengajar tetap berjalan. Dia cenderung tidak akan mengizinkan anak ke sekolah karena dia tidak tahu anak akan berinteraksi dengan siapa saja di sekolah nantinya.

"Tapi jika memang dari pihak sekolahnya siap dan bisa menjamin anak-anak aman dan terjaga selama di sekolah, saya akan mempertimbangkan mengizinkan anak saya masuk sekolah," ucap ibu yang tinggal di Bandung ini.

Begitu pun dengan Indah Puspita, 32 tahun, yang mengaku masih galau antara akan nantinya melepas anak belajar di sekolah di tahun ajaran baru atau tidak. "Sampai saat ini pihak sekolah masih minta kami menunggu pengumuman selanjutnya, sempat ada wacana masuk tanggal 2 Juli," ucap ibu tiga anak tinggal di Tangerang Selatan ini.

Menurut Indah, selama ini anak-anak di rumah saja tidak banyak main dengan anak-anak lainnya, jadi dia lebih khawatir penularannya bersumber dari orang tua yang lebih sering keluar.

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

5 jam lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

5 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

7 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya