Camila Cabello Sempat Putus Asa karena Gangguan Kesehatan Mental

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 29 Mei 2020 07:00 WIB

Camila Cabello. Instagram/@camilacabello

TEMPO.CO, Jakarta - Camila Cabello mengaku mengalami gangguan kecemasan dan obsessive-compulsive disorder atau OCD. Sebelumnya, penyanyi 23 tahun ini menyembunyikan kondisinya karena merasa malu. Tapi sebenarnya pelantun “Havana” ini berjuang keras melawan masalah kesehatan mentalnya, meskipun dia selalu tampak ceria.

Dia mengungkapkan kondisinya dalam sebuah esai yang diterbitkan oleh WSJ Magazine pada 28 Mei 2020. Dia merinci bahwa apa yang dia unggah di akun Instagram-nya tidak selalu sama dengan yang terjadi hidupnya.

“Ini adalah foto-foto yang tidak ada dari tahun lalu: saya menangis di mobil berbicara dengan ibu saya tentang seberapa besar kecemasan dan berapa banyak gejala OCD yang saya alami,” tulis Camila di awal esainya.

“Saya dan ibu saya di kamar hotel membaca buku-buku tentang OCD karena saya putus asa. Saya mengalami apa yang terasa seperti kecemasan konstan, tak tergoyahkan, tanpa henti yang membuat kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit,” kata dia, seperti dikutip Hollywood Life.

Ia baru mengungkapkannya sekarang karena tidak ingin orang-orang yang selama ini berpikir dia kuat dan percaya diri tahu bahwa dia sebenarnya lemah. Tapi, hati kecilnya berbicara, jika dia tak jujur dengan kondisi yang sebenarnya, orang akan berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya.

Setelah tak tahan dengan rasa sakitnya, Camila akhirnya menyadari bahwa dia perlu mencari bantuan. “Menyangkal penderitaan saya dan memarahi diri sendiri tidak membantu," kata dia.

Kesehatan mental dan penyakit mental mempengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Bagi Camila, OCD-nya digambarkan sebagai perasaan seolah-olah pikirannya memainkan tipuan kejam terhadapnya. Gejala-gejalanya juga termanifestasi secara fisik. Camila mengalami insomnia, sakit kepala, dan perasaan memiliki benjolan di tenggorokannya sebagai akibat dari kecemasan dan OCD-nya.

Dia akhirnya menjalani terapi meditasi, terapi perilaku kognitif, latihan pernapasan, dan banyak lagi. Terapi ini diakuinya sangat membantu menjadi pribadi yang jauh lebih sehat.

“Untuk waktu yang lama, gangguan kecemasan terasa seperti merampas humor saya, kegembiraan saya, kreativitas saya dan kepercayaan saya," dia menulis “Tapi sekarang kecemasan dan saya adalah teman baik. Saya mendengarkannya, karena saya tahu dia hanya berusaha membuat saya aman, tetapi saya tidak memberinya terlalu banyak perhatian,” kata dia.

Di akhir esainya, dia menulis pesan untuk siapa pun yang mengalami gangguan kesehatan mental. “Kita hidup dalam budaya yang mengejar kesempurnaan yang tak terjangkau,” tulis Camila.

“Media sosial dapat membuat kita merasa harus sesempurna orang lain. Jauhi dari tanda kelemahan, berjuang dan ambil langkah-langkah penyembuhan sangat berguna,” kata Camila Cabello.

Advertising
Advertising

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

1 jam lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

2 jam lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

3 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

7 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

11 hari lalu

Gejala Post Holiday Blues dan 5 Kiat Mengurangi Risikonya

Suasana liburan yang terbawa saat memulai rutinitas bekerja mempengaruhi perasaan atau gangguan emosi. Kondisi itu menandakan post holiday blues

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

11 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya