Sindrom Tubuh Bau Ikan Asin Rentan pada Wanita, Kenali Sebabnya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 26 Mei 2020 05:01 WIB

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh yang bau ikan asin dikaitkan dengan kondisi trimethylaminuria atau sindrom bau ikan (fish odor syndrome), yaitu suatu kelainan genetik langka yang menyebabkan tubuh mengeluarkan bau amis seperti bau ikan asin dan timbul sejak lahir.

Sindrom yang menyebabkan bau ikan asin ini tampaknya lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Meskipun belum ada alasan yang jelas untuk hal ini, para peneliti mengungkapkan bahwa hormon seks wanita, seperti estrogen dan progesteron, dapat berperan.

Gejala utama dari sindrom bau ikan adalah tubuh mengeluarkan bau yang kuat, seperti ikan asin yang berasal dari keringat, urine, dan napas mereka. Sejauh ini tidak ada gejala lain yang ditimbulkan selain bau tidak sedap.

Walaupun sindrom bau ikan asin ini tidak menyebabkan masalah kesehatan fisik, beberapa orang mengatakan bahwa bau ikan asin yang dikeluarkan dapat memengaruhi kesehatan mental, emosional, dan sosial bagi penderitanya. Mereka dapat secara sosial mengisolasi diri sendiri atau mengalami depresi karena kondisi tersebut.

Penyebab sindrom bau ikan yang utama

Advertising
Advertising

Bakteri di usus membantu kita untuk mencerna protein dalam makanan, seperti telur, kacang-kacangan, dan makanan laut. Dalam prosesnya, makanan-makanan tersebut menghasilkan bahan kimia berbau kuat yang disebut trimethylamine.

Mutasi gen yang salah menjadi faktor utama penyebab sindrom bau ikan asin. Pada kebanyakan orang yang menderita sindrom ini, biasanya enzim FMO3 hilang atau gen FMO3 mereka tidak berfungsi sebaik orang lain. Enzim ini akan mengubah trimethylamine yang berbau amis menjadi molekul lain yang tidak berbau. Jika enzim tersebut hilang maka trimethylamine tidak dapat diproses dan akan menumpuk di dalam tubuh.

Orang dengan sindrom bau ikan mewarisi gen FMO3 dari salah satu orangtua mereka. Dengan kata lain, setiap orangtua akan menjadi 'pembawa' kondisi tersebut. Orangtua pembawa mungkin tidak menampakkan gejala apa pun atau mungkin hanya memiliki gejala ringan.

Meskipun mutasi gen merupakan penyebab sebagian besar kasus sindrom yang menyebabkan bau ikan asin ini, namun kondisi ini juga dapat disebabkan oleh faktor lain. Bau amis seperti ikan dapat terjadi akibat kelebihan protein tertentu dalam makanan atau dari peningkatan bakteri yang biasanya menghasilkan bau ikan asin dalam sistem pencernaan.

Dalam beberapa kasus, gangguan ini telah diidentifikasi pada orang dewasa yang memiliki penyakit hati atau ginjal. Gejala sementara dari kondisi ini telah dilaporkan pada sejumlah kecil bayi prematur dan pada beberapa wanita sehat pada awal menstruasi.

Saat ini, tidak ada obat untuk mengatasi sindrom bau ikan, tetapi beberapa hal mungkin membantu mengurangi baunya. Gejala sindrom ini juga dapat diredakan dengan membuat perubahan pada gaya hidup tertentu. Caranya, dengan menghindari makanan-makanan yang dapat memicu bau, seperti susu sapi, makanan laut, telur, polong-polongan, kacang-kacangan, jeroan serta suplemen yang mengandung lesitin.

Di samping itu, ada beberapa hal lain yang bisa Anda lakukan dalam menjalani pola hidup sehat.

- Hindari olahraga berat. Cobalah olahraga ringan yang tidak membuat Anda terlalu banyak berkeringat.
- Cobalah untuk menemukan cara untuk rileks. Karena stres dapat membuat gejala sindrom bau ikan asin yang Anda alami menjadi lebih buruk.
- Cuci kulit Anda dengan sabun atau sampo yang mengandung sedikit asam. Carilah produk dengan pH 5,5-6,5.
- Gunakan pakaian atau apapun yang anti-keringat atau dapat menyerap keringat.
- Sering-seringlah mencuci pakaian.

SEHATQ

Berita terkait

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

1 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

2 hari lalu

5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

4 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

12 hari lalu

Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

12 hari lalu

Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

26 hari lalu

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

Seorang wanita penjaga toko pakaian di Jalan Borobudur, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang menjadi korban pembunuhan. Pembunuhnya juga wanita.

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

26 hari lalu

6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

31 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya