Pembalut Herbal Atasi Bau Darah Haid, Amankah untuk Kesehatan?

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Minggu, 24 Mei 2020 14:20 WIB

Ilustrasi pembalut wanita/pantyliners. Wisegeek.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pembalut wanita berfungsi menyerap sejumlah besar cairan tubuh seperti darah menstruasi dan cairan lainnya yang dikeluarkan dari tubuh selama periode haid. Meski efektif menyerap, pembalut umumnya tidak memiliki antibakteri. Akibatnya, cairan akan tercampur oleh bakteri atau mikroorganisme dan menimbulkan bau tidak sedap, pertumbuhan bakteri, iritasi kulit, dan sejenisnya.

Untuk mengatasinya, munculah pembalut wanita yang mengandung komposisi herbal. Selain menyerap cairan, pembalut ini juga diklaim untuk mengatasi bau tak sedap. Herbal yang digunakan pada pembalut herbal memiliki manfaat lainnya untuk kesehatan.

Pada salah satu produk pembalut herbal yang telah dipatenkan, pembalut tersebut mengandung campuran rempah berkhasiat yang terdiri dari Leonurus sibiricus, Cyperus rotundus, Saururus chinensis, Mugwort, Cnidium officinale Makino, Peppermint, dan Angelica gigas.

Dengan kandungan tersebut, amankah pembalut herbal digunakan? Medical editor SehatQ, dr. Reni Utari menjawab, bahwa belum ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan pembalut herbal lebih aman dan sehat untuk digunakan.

Namun, pada dasarnya pembalut herbal bisa jadi lebih bermanfaat terutama pada wanita yang rentan terhadap iritasi dan alergi karena pembalut ini bebas dari pestisida berbahaya maupun bahan sintetis. Pada prinsipnya, semakin sedikit bahan tambahan yang digunakan dalam pembalut, maka semakin kecil risiko terjadinya iritasi maupun alergi.

Advertising
Advertising

Pada dasarnya, vagina adalah organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri. Dengan campuran bakteri yang kompleks, organ intim wanita ini secara konstan membersihkan sel-sel dan mikroorganisme secara alami, bahkan selama menstruasi berlangsung. Jadi Anda tidak memerlukan sabun, bahan kimia, atau parfum apa pun untuk membuatnya bersih dan wangi.

Produk kesehatan daerah kewanitaan yang mengandung pewangi dapat mengganggu keseimbangan pH vagina juga dapat mengurangi jumlah bakteri baik atau flora normal yang seharusnya ada di lingkungan vagina.

Flora normal berfungsi untuk melindungi vagina terhadap infeksi dan organisme penyebab penyakit, seperti bakteri dan infeksi jamur. Jika keseimbangannya terganggu, maka dapat menyebabkan iritasi, gatal, infeksi atau reaksi alergi.

Bila memang vagina Anda memiliki bau tak sedap yang sangat mengganggu, alih-alih mencoba menutupinya dengan wewangian, lebih baik segera temui dokter agar dapat dilakukan evaluasi terkait penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

SEHATQ

Berita terkait

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

9 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

12 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

24 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

55 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

55 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024: Suarakan Tuntutan untuk Perempuan dan Minoritas Gender

Pada peringatan International Women's Day (IWD) Jogja 2024, para peserta membawa tuntutan berbeda yang menarik perhatian massa aksi. Apa tuntutannya?

Baca Selengkapnya

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

55 hari lalu

Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional

Baca Selengkapnya

Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

26 Februari 2024

Kecanggihan Arloji Pintar Xiaomi Watch 2: Bisa Pantau Siklus Haid dan Stres

Arloji Xiaomi Watch 2 diluncurkan di MWC 2024 di Barcelona. Memiliki fitur yang bisa memantau siklus haid dan stres.

Baca Selengkapnya

Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

26 Februari 2024

Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

Anak perempuan usia 15 tahun belum haid perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulan atau kelainan lain.

Baca Selengkapnya

Ini Deretan Makanan yang Disarankan Dikonsumi saat Haid

25 Februari 2024

Ini Deretan Makanan yang Disarankan Dikonsumi saat Haid

Ahli gizi dan konsultan diabetes bersertifikat Mehvish Khan merekomendasikan beberapa makanan untuk dikonsumsi saat haid.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan

31 Januari 2024

Mengenali Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Perempuan

Anak perempuan yang mulai pubertas mengalami menarche atau menstruasi pertama. Usia rata-rata mulai menarche adalah 12 tahun.

Baca Selengkapnya